Debat kedua Pilgub Kaltim diwarnai aksi Isran Noor yang menolak bertanya kepada lawannya, Rudy Mas’ud, dengan alasan kurangnya pengalaman soal pendidikan.
Kaltim,akurasi.id, Samarinda – Pada debat kedua Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Calon Gubernur Kaltim nomor urut 1, Isran Noor, kembali menarik perhatian publik. Isran menolak untuk mengajukan pertanyaan kepada lawannya saat diberikan kesempatan bertanya.
Pada sesi tersebut, para calon diberi kesempatan untuk saling bertanya sesuai tema debat, yaitu Tata Kelola Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat.
“Saya tidak bisa bertanya karena kawan kita ini tidak memiliki pengalaman. Jadi, apa yang mau saya tanyakan? Tidak ada objek untuk ditanyakan,” ujar Isran, yang hadir mengenakan kemeja putih, saat menyampaikan pendapatnya.
Aksi Isran ini langsung memicu reaksi dari penonton di dalam ruangan, hingga pembawa acara harus mengingatkan mereka agar tetap tenang dan menjaga suasana kondusif.
Alih-alih menanggapi pernyataan Isran, Cagub Kaltim nomor urut 2, Rudy Mas’ud, tetap konsisten dengan pandangannya terkait pendidikan.
“Pendidikan adalah investasi. APBD Kaltim sangat besar dibandingkan Kaltara, Kalsel, dan Kalbar,” ungkap Rudy.
Menurutnya, APBD Kaltim yang besar seharusnya digunakan dengan bijak, terutama untuk pendidikan. Berdasarkan data yang ia miliki, hanya 25 persen masyarakat Kaltim yang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Ini sangat miris, mengingat Kaltim akan menjadi IKN (Ibu Kota Negara), namun pendidikannya masih perlu banyak peningkatan. SDM kita harus dibenahi melalui pendidikan,” tambahnya.
Rudy juga menyoroti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim yang berada di angka 52 persen dengan pendapatan per kapita sekitar USD4,500, di bawah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
“Negara tidak boleh pelit. Bukan hanya harta, nyawa pun kita berikan untuk kemajuan negara,” tegasnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id