PT Laut Bontang Bersinar (LBB) mengalami pergantian direktur setelah menghadapi krisis keuangan dan manajemen. Hariyadi ditunjuk sebagai direktur baru dengan fokus utama menyelesaikan gaji karyawan dan THR, serta melakukan audit untuk pemulihan perusahaan dalam 100 hari ke depan.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) resmi mengganti direktur salah satu anak perusahaannya, PT Laut Bontang Bersinar (LBB), untuk menstabilkan kondisi perusahaan.
Sebelumnya, PT LBB dipimpin oleh Muhammad Lien Sikin. Keputusan pemberhentiannya diambil dalam rapat pemegang saham, dan surat resmi pemberhentiannya diberikan pada 11 Maret 2025.
Direktur AUJ, Abdu Rahman, menjelaskan bahwa pergantian ini dilakukan karena Lien dinilai tidak mampu mengelola perusahaan dengan baik. Ia menegaskan bahwa perubahan kepemimpinan adalah hal yang wajar dalam dunia bisnis.
“Pergantian seperti ini adalah hal biasa, bahkan perusahaan besar pun pernah melakukannya. Selain itu, kami ingin menyelamatkan perusahaan,” ujarnya saat ditemui Selasa (18/03/2025).
Selama kepemimpinan Lien, PT LBB menghadapi berbagai masalah, mulai dari kondisi keuangan yang semakin memburuk, utang perusahaan yang menumpuk dengan bunga besar, hingga tidak terpenuhinya kewajiban penyetoran kontribusi tetap ke Pemkot Bontang. Selain itu, pembayaran gaji karyawan sering mengalami keterlambatan.
Kini, posisi direktur PT LBB diisi oleh Hariyadi, yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris. Sementara itu, Dewan Pengawasan perusahaan akan dikendalikan langsung oleh Abdu Rahman selama tiga bulan ke depan.
“Langkah awal kami adalah melakukan audit manajemen dan keuangan perusahaan. Hasilnya nanti akan menjadi dasar dalam mengambil kebijakan pemulihan PT LBB. Dalam 100 hari ke depan, salah satu target pemulihan harus bisa tercapai secara bertahap,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur baru PT LBB, Hariyadi, menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah menyiapkan anggaran untuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan tepat waktu, mengingat Idulfitri 1446 H semakin dekat.
“Termasuk pembayaran gaji karyawan. Kami targetkan akhir Maret ini sudah harus selesai. Kami tidak ingin kejadian sebelumnya terulang,” tegasnya.
Setelah itu, pihaknya akan mengevaluasi struktur dan manajemen perusahaan untuk membenahi kondisi internal. “Jika ada orang yang tidak kapabel, kami akan gantikan. Kami butuh tenaga profesional agar perusahaan tidak mengalami kerugian lagi,” jelasnya. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id