Hadi Mulyadi dan Seno Aji menjadi narasumber pada Dialog Kebudayaan yang diinisiasi oleh PWNU Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kompak mengenakan baju batik, dua Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji dan Hadi Mulyadi, terlihat kompak duduk berdampingan.
Saat itu, keduanya diminta menjadi pembicara di agenda Dialog Kebudayaan yang diinisiasi oleh PWNU Kaltim.
Hadi Mulyadi, Bacawagub Kaltim, mengatakan jika Seno Aji merupakan sahabatnya saat menjabat pada periode 2019-2024 lalu.
“Sahabat saya ini Pak Seno, dulu saya duduk di eksekutif, dia di legislatif,” terangnya saat menjadi narasumber di Gedung Serbaguna, Lantai III, Rektorat Unmul, Kamis (5/9/2024).
Terkait masyarakat hukum adat, seiring dengan tema yang dibahas pada dialog kali ini, ia mengaku pernah bekerja sama membuat Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum.
“Atas Perda perlindungan hukum adat kita telah berhasil melindungi 151 masyarakat adat, salah satunya masyarakat adat Muluy, bahkan ketua adatnya mendapatkan penghargaan Kalpataru,” tutur dia.
Hubungan yang harmonis antara keduanya, kata Hadi, mengartikan jika tidak ada masalah antara mereka. Kemudian, siapapun yang terpilih nanti, ia meminta agar keputusan tersebut dapat dihormati.
“Berdemokrasi secara bermartabat, tidak melakukan hal yang curang, masyarakat yang memilih hati nurani,” sambungnya.
Bacawagub Kaltim, Seno Aji, pun mengaku jika ia sudah berpengalaman dalam membuat Perda pada periode sebelumnya. Saat ini hal yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempertahankan hukum masyarakat adat adalah dibentuknya sebuah pengawasan.
“Kita harus membuat pengawas tata kelola lingkungan untuk dan oleh masyarakat adat. Ini sebuah wujud di mana pemerintah hadir untuk mereka,” ungkap Seno.
Ia juga menyebut ada desa adat, yang mempertahankan desa dari deforestasi, di dalamnya banyak LSM yang terlibat dan memiliki keunggulan starategis untuk masyarakat adat.
“Tentu di sini bagaimana kami kerja sama dengan multi pihak, termasuk swadaya masyarakat, juga dengan pemerintah,” katanya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id