DKUKMP Bontang melakukan sidak ke pangkalan gas subsidi 3kg usai laporan kelangkaan dan harga Rp35.000
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Bontang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan gas subsidi 3kg. Sidak ini dilakukan menyusul laporan di media massa mengenai kelangkaan dan kenaikan harga gas melon hingga Rp35.000 di masyarakat.
Plt. Kepala DKUKMP, Lukman, mengungkapkan bahwa pihaknya memantau tiga pangkalan, yakni pangkalan di Jalan KS Tubun, Jalan Sam Ratulangi, dan Jalan Jenderal Sudirman. Dari hasil sidak tersebut, tidak ditemukan kelangkaan gas melon, dan distribusi dari agen ke pangkalan terpantau masih lancar. Harga jual gas di pangkalan pun sesuai aturan, yakni Rp21.000 per tabung untuk masyarakat.
“Pembelian sesuai aturan. Pangkalan menjual gas per KTP dengan maksimal 1-2 tabung untuk masyarakat umum. Sementara itu, pedagang boleh membeli hingga 4 tabung, sesuai sistem yang berlaku di setiap pangkalan,” ujar Lukman.
Ia menjelaskan, keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan gas subsidi kemungkinan disebabkan oleh perbedaan waktu distribusi antar pangkalan. Sebagai contoh, pangkalan Ahmad Rifai di Jalan KS Tubun menerima pengiriman tiga kali dalam seminggu dengan jumlah 50 tabung per pengiriman dari Agen Akawy.
Sementara itu, Pangkalan Kiki di Jalan Sam Ratulangi yang dipasok oleh Agen Pantai Subur mendapat pengiriman 80 tabung setiap hari, kecuali pada hari Minggu dan tanggal merah. Akibat perbedaan tersebut, banyak masyarakat di luar wilayah pangkalan mencari gas di daerah lain, sehingga stok di daerah tersebut terlihat kurang.
“Keterlambatan pengiriman juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keluhan masyarakat. Namun, pangkalan terus memberikan informasi kepada warga ketika pasokan gas sudah tersedia,” jelas Lukman.
Lukman mengimbau masyarakat agar segera membeli gas subsidi di pangkalan masing-masing saat pangkalan mulai buka, tanpa menunda waktu. Selain itu, ia juga meminta masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk beralih ke gas LPG non-subsidi agar masyarakat kurang mampu dapat menikmati gas subsidi yang memang diperuntukkan bagi mereka.
“Masih banyak masyarakat yang mampu tetapi belum beralih ke LPG non-subsidi. Kami harap mereka segera beralih agar gas subsidi bisa didistribusikan kepada warga yang lebih membutuhkan,” tambahnya. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id