Minggu , Maret 16 2025
PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga
Foto : Kapolres Kota Bontang, AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, saat ditemui di Halaman Uji Sim Polres Bontang (Dwi Kurniawan Nugroho/Akurasi.id)

Hasil Uji Lab Belum Keluar, Kasus Dugaan Pencemaran PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga Berlarut-larut

Loading

Kasus dugaan pencemaran lingkungan yang melibatkan PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga dan pembudidaya kerang dara di Muara Badak terus bergulir. Kedua belah pihak saling melaporkan, sementara hasil uji laboratorium dari pemerintah belum juga diumumkan.

Kaltim.akurasi.id, Kukar – Kasus dugaan pencemaran lingkungan yang melibatkan PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga terus bergulir. Pembudidaya kerang dara dan pihak perusahaan kini saling melaporkan satu sama lain terkait peristiwa tersebut.

Kapolres Kota Bontang, AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, mengungkapkan bahwa kedua belah pihak telah mengajukan laporan masing-masing.

“Bisa dikatakan ini saling lapor antara perusahaan dan warga, khususnya para nelayan pembudidaya kerang dara,” ujarnya saat ditemui dalam konferensi pers terkait balapan liar dan pemusnahan knalpot brong, Selasa (11/03/2025).

Ia menjelaskan bahwa untuk laporan dari pihak perusahaan, Polres Bontang telah memeriksa 10 orang yang sebelumnya diamankan. Sementara itu, laporan dari masyarakat masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

“Saat ini, kami juga melakukan pendampingan dalam pemeriksaan hasil uji laboratorium atas dugaan pencemaran tersebut,” tambahnya.

Terakhir, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah datang untuk melakukan pemeriksaan terkait dugaan pencemaran ini. Namun, hingga kini hasil uji laboratorium masih belum diterima oleh pihak kepolisian.

“Soal hasilnya, itu merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kami hanya bersifat koordinasi dan komunikasi terkait hal ini,” jelasnya.

Kapolres menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah, terutama terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Diketahui, kasus ini bermula ketika ratusan kerang dara milik pembudidaya di Muara Badak mati secara massal pada Desember 2024 lalu. Pemerintah telah mengambil sampel untuk pengujian laboratorium pada 23 Januari 2025, namun hingga kini hasilnya belum diumumkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. (*)

Baca Juga  Makan Gratis di SD 003 Samarinda: Guru Kewalahan, Kantin Merugi

Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Ratusan Nelayan Kembali Seruduk PT PHSS, Tuntut Kejelasan Hasil Uji Lab

Ratusan Nelayan Kembali Seruduk PT PHSS, Tuntut Kejelasan Hasil Uji Lab

Ratusan nelayan kembali menggelar aksi demonstasi di depan PT PHSS. Menuntut kejelasan hasil uji lab …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }