Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan perlu kurang lebih anggaran Rp900 miliar untuk mengatasi banjir.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Setelah banjir menggenangi sejumlah wilayah Kota Samarinda, pemerintah kota (Pemkot) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim bentuk tim penanggulangan banjir.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyampaikan, kolaborasi ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani bencana alam tersebut.
“Bahkan kita rencanakan minggu depan penandatanganan MoU sebagai bentuk kolaborasi penanganan banjir di Samarinda,” ungkapnya.
Diungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan dalam penanganan banjir ini adalah pembangunan tanggul di Sungai Karang mumus yang diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp900 miliar.
“Di Karang Mumus akan dilanjutkan pembangunan tanggul. Tim ini nanti secara teknis akan mengarahkan penanganan pembangunan tanggul, pemeliharaan sedimentasi, termasuk pembiayaan,” tuturnya.
Menurutnya, salah satu penyebab banjir di Samarinda karena limpasan Karang Mumus 2022-2025 mengalami reduksi yang cukup signifikan, yakni pada angka 158 hektar atau 34,85 persen.
“Perlu kami sampaikan penanganan masih berlanjut dari tahun ini sampai tahun depan,” terangnya.
Penanggulangan Banjir, Pemkot Samarinda Bakal Angkat Sedimentasi di Bendungan Benanga Lempake
Kendati demikian, orang nomor satu di Samarinda ini menegaskan, penanganan masalah sosial dalam proyek pengendalian banjir tidaklah mudah dan membutuhkan proses panjang. Menurutnya, negosiasi dengan masyarakat yang terdampak bisa memakan waktu berbulan-bulan, sementara secara teknis, penanganan banjir tidak bisa ditunda.
“Kami mohon dengan sangat kepada masyarakat yang terdampak, terutama mereka yang tinggal di atas bantaran sungai, untuk memahami bahwa ini demi kepentingan orang banyak,” tuturnya.
Andi Harun menambahkan, selain pembangunan tanggul di Sungai Karang Mumus, pemerintah juga akan melakukan pemeliharaan dan pengangkatan sedimentasi di Bendungan Benanga Lempake.
“Setiap tahun sekitar 130 ribu meter kubik sedimen diangkat di Bendungan Benanga. Oleh karena itu, kami akan terus menganggarkan pemeliharaan saluran dan pengangkatan sedimentasi di Bendungan Benanga. Jadi, anggarannya tidak boleh kosong,” tutupnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari