Kamis , April 24 2025
Program CKG di Kaltim Berjalan, Kendala Jaringan Jadi Tantangan
Masyarakat saat melakukan CKG di Puskesmas Remaja, Samarinda. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Kendala Jaringan Jadi Tantangan Program CKG di Kaltim

Loading

Jaringan yang stabil menjadi tantangan dalam pelaksanaan program CKG di Kaltim. Berkenaan dengan itu, disdukcapil dan puskesmas diminta penguatan kolaborasi.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi warga yang berulang tahun, yang digagas Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, telah berjalan di Kaltim. Namun, kendala kinektivitas untuk jaringan data masih terjadi di sejumlah wilayah.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengakui ada beberapa kendala di lapangan, terutama terkait jaringan data. Konektivitas jaringan yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pendataan masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatannya.

“Kami memiliki database dari Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) yang mencatat warga yang berulang tahun. Data ini harus tersambung dengan layanan kesehatan, agar dalam seminggu setelah ulang tahun, mereka bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan,” ungkapnya.

Untuk itu, dia meminta kolaborasi antara dinas kependudukan dan pencatatan sipil (Disdukcapil) dengan Puskesmas. Karena kolaborasi diantara keduanya menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini.

“Oleh karena itu, kami akan terus mendorong integrasi data untuk memastikan pelayanan berjalan optimal,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Akmal ini menyampaikan, pihaknya akan terus memantau proses pelaksanaan program CKG disetiap daerah yang ada di Benua Etam sebutan Kaltim.

“Kami terus memantau daerah lain, seperti Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara (Kukar), yang juga telah melaksanakan program ini,” pungkasnya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/33/2025 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun, pelaksanaan PKG atau medical check-up (MCU) yang tidak dipungut biaya dibedakan atas kelompok usianya, yaitu bayi baru lahir (usia 2 tahun), balita dan anak prasekolah (usia 1-6 tahun), dewasa (usia 18-59 tahun), serta lansia (mulai usia 60 tahun). (*)

Baca Juga  Alih-Alih Atasi Genangan, Drainase Suryanata Bontang Bikin Air Masuk ke Rumah Warga

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

cek juga!

Perkebunan Sawit

Pemprov Kaltim Dorong Perkebunan Sawit Jadi Penopang Ekonomi Baru

Pemprov Kaltim mulai fokus mengembangkan sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, sebagai alternatif ekonomi pasca-batu bara. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }