BPBD dan Polairud Bontang perketat pengamanan wisata Pulau Beras Basah saat libur Lebaran. Mengingat kerap ada lonjakan pengunjung ke destinasi tersebut setiap Lebaran.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang akan bekerja sama dengan Polisi Air dan Udara (Polairud) dalam upaya mitigasi dan pengamanan tempat wisata, khususnya di Pulau Beras Basah, selama libur Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Pada 2024, destinasi wisata ini mengalami lonjakan hingga sekitar 4 ribu pengunjung saat hari raya. Lonjakan tersebut membuat pengawasan dan keamanan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah.
Kepala BPBD Kota Bontang, Usman, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Eko Mashudi, mengungkapkan bahwa pada tahun sebelumnya, sempat terjadi insiden wisatawan meninggal dunia saat menyeberang ke pulau tersebut. Belajar dari pengalaman tersebut, pihaknya akan memperketat pengecekan terhadap kapal wisata yang mengangkut penumpang.
“Kami akan cek satu per satu agar tidak terjadi kejadian seperti tahun lalu, dengan bekerja sama dengan Polairud,” tutur EKo diwawancarai usai virtual konferensi Operasi Ketupat Mahakam, Kamis (13/03/2025).
Setiap kapal yang beroperasi diwajibkan menyediakan perlengkapan keselamatan, terutama pelampung bagi penumpang. Hal ini sebagai langkah mitigasi jika terjadi keadaan darurat di kapal, di mana alat tersebut menjadi pertolongan pertama bagi penumpang.
Tidak Boleh Berlayar Jika Perlengkapan Pelampung Tidak Lengkap

BPBD akan memberikan imbauan terkait keselamatan penumpang, sementara Polairud akan menindak kapal yang tidak memenuhi standar keselamatan.
“Seluruh kapal, baik yang mengangkut penumpang atau kapal pemancing yang angkut penumpang, kalau perlengkapan pelampung tidak lengkap, operator kapal kami tegaskan tidak boleh berlayar membawa penumpang ke Pulau Beras Basah,” tegasnya.
Selain itu, BPBD akan mengerahkan enam personel yang bersiaga di Pulau Beras Basah selama libur Lebaran. Dua kapal speedboat juga akan dikerahkan, satu ditempatkan di Pulau Beras Basah dan satu lagi untuk mobilitas pengawasan di perairan sekitar Tanjung Laut dan Berbas Pantai.
“Kapal speedboat ini akan memudahkan mobilitas pengawasan di perairan, sehingga jika ada kejadian di laut, kami bisa segera mengambil tindakan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Devi Nila Sari