Lulusan SMK dan PTV Kaltimtara Disebut Masih Memiliki Daya Juang dan Etika Yang Lemah
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sebuah kajian mendalam oleh Tim Riset Program Ekosmira Kaltimtara menemukan sejumlah permasalahan krusial yang dihadapi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara). Temuan ini mengkhawatirkan karena IKN Nusantara, yang akan menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia, terletak di wilayah Kaltim.
Surahman, Ketua Tim Riset, memaparkan hasil kajiannya dalam sebuah diskusi bertajuk Revitalisasi Perguruan Tinggi Vokasi Kalimantan Timur Berbasis Geospasial dan Geoekonomi” di Samarinda, Senin (15/7/2024).
“Kajian ini mengidentifikasi empat permasalahan utama yang dihadapi lulusan SMK dan PTV di Kaltimtara,” terangnya di Samarinda pada Senin (15/7/2024).
Permasalahan yang ditemukan yaitu permasalahan sumber daya manusia (SDM). Lulusan SMK dan PTV disebut masih memiliki daya juang dan etika yang lemah. Mereka cenderung memilih pekerjaan dengan beban rendah, tidak berisiko, dan berada di perkotaan yang mudah diakses. Hal ini menunjukkan kurangnya motivasi dan etos kerja yang kuat.
Kemudian, masih terjadi kesenjangan lulusan dengan kebutuhan DUDI. Kurikulum SMK dan PTV belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Hal ini menyebabkan mismatch antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja.
Masalah selanjutnya yang ditemukan adalah sarana praktikum yang kurang update. Peralatan praktik di laboratorium dan bengkel atau workshop di SMK dan PTV masih menggunakan teknologi lama dan tidak up to date dengan yang digunakan oleh DUDI. Hal ini menyebabkan lulusan kurang siap dengan teknologi terbaru yang digunakan di dunia kerja.
Terakhir, masih ditemukan kurangnya Guru atau Dosen Produktif. Kurangnya pemetaan, training/retraining dan sertifikasi Dosen dan Guru mengakibatkan melemahnya kualitas praktik mahasiswa/siswa sehingga menurunkan kualitas lulusan.
Temuan ini menjadi tamparan keras bagi sistem pendidikan vokasi di Kaltimtara. Jika tidak segera dibenahi, dikhawatirkan lulusan SMK dan PTV di wilayah ini tidak akan mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja IKN Nusantara.
Surahman merekomendasikan beberapa kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu pemetaan guru SMK produktif dan dosen PTV bersertifikat kompetensi.
Pemetaan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pendidikan di laboratorium dan bengkel/workshop, sehingga menghasilkan peserta didik yang mempunyai hardskill sesuai kebutuhan DUDI.
Selanjutnya, pihaknya merekomendasikan agar dilakukan pemetaan jualifikasi dan kebutuhan Future of Works SDM Kaltim untuk Pembangunan IKN.
Pemetaan ini bertujuan untuk melindungi tenaga kerja lokal dan meningkatkan soft skill lulusan dengan pelatihan kepemimpinan, komunikasi, berpikir kreatif, berpikir analitik, dan problem solving.
Pihaknya pun menyarankan agar revitalisasi sarana praktikum di bengkel dan laboratorium. Revitalisasi ini bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang up to date dan menjamin pelaksanaan praktikum dengan teknologi terbaru.
Kemudian, pemadanan Kurikulum dengan Kebutuhan DUDI. Pemadanan kurikulum ini bertujuan untuk menjaga kesinambungan program (sustainability program) antara jenjang SMK dengan jenjang Perguruan Tinggi.
Terakhir, rekomendasi yang disarankan adalah implementasi innovation planning. Implementasi Innovation Planning ini bertujuan untuk mendukung kemudahan perizinan bagi pelaku UKM dan IKM dan memfasilitasi pendanaan untuk kegiatan pelatihan dan pendampingan.
“Pemerintah daerah harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini,” tegas Surahman.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Muhammad Kurniawan, menyebut Pemprov Kaltim akan menindaklanjuti terkait rekomendasi yang sudah disampaikan.
“Ini bisa menjadi dasar bagi penyusunan RPJMD. Nanti akan kita cek lagi bagaimana ini bisa diimplementasikan dalam bidang pendidikan,” tutupnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id