Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai di Samarinda, menyasar 8 sekolah dengan 100 kelas sebagai tahap awal. Sebanyak 510 siswa di SD 004 Samarinda Utara telah menikmati menu bergizi yang disediakan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Delapan Sekolah di Kota Samarinda, Kaltim menjadi sasaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahap awal. Setidaknya ada 100 kelas yang bakal diuji coba.
“Program ini terlaksana berkat kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan sejumlah mitra, termasuk yayasan yang bertugas sebagai penyedia makanan,” ujar Wakil Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda, Sirajul Amin, Senin (20/01/2025).
Kata dia, pihaknya sudah melakukan persiapan yang maksimal. Juru masak dan distributor sudah tersedia. Demikian pula dengan peralatan pelaksanaanya. “Saat ini kami memulai secara bertahap, mencakup 100 kelas dari 8 sekolah. Dapur umum yang direncanakan ada tiga titik, untuk saat ini baru satu yang operasional,” katanya.
Selama program berjalan, lanjut Sirajul, program ini akan terus dievaluasi dan dikembangkan sesuai kebutuhan. Dari hasil uji coba ini nantinya akan dijadikan acuan untuk menentukan apakah penambahan sekolah bisa dilakukan dalam waktu dekat atau dilakukan secara bertahap.
“Setelah pelaksanaan tahap awal ini, kami akan terus memantau dan mengevaluasi,” jelasnya.
Menyambut program MBG, Kepala Sekolah SD 004 Samarinda Utara, Lilik Hindriastuti mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatu demi kelancaran, mulai dari logistik hingga teknis distribusi makanan.
“Saya beri nilai 10 dari 10. Kami sangat senang dan berterima kasih karena ini adalah pengalaman pertama bagi kami,” ujar Lilik.
“Setelah pelaksanaan, kami juga akan melakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan yang perlu diperbaiki. Harapannya, program ini dapat membuat anak-anak lebih semangat bersekolah,” sambungnya.
Ditanya mengenai kualitas makanan, Lilik menilai bahwa makanan yang disediakan di hari pertama sangat baik, lantaran meurutnya sudah memenuhi gizi anak-anak.
“Kualitas makanannya cukup bagus. Ada sayur, buah, susu, dan nasi dengan porsi yang sesuai kebutuhan anak-anak. Dari pengamatan kami, anak-anak sangat senang menerima makanan ini. Mudah-mudahan kualitasnya tetap terjaga dan tidak menurun di hari-hari berikutnya,” sebutnya.
Lilik juga menyebutkan bahwa sebanyak 510 siswa di sekolahnya telah menerima makanan pada hari pertama. Pembagian makanan dilakukan berdasarkan sesi pembelajaran untuk menjaga ketertiban.
“Karena ada empat sesi belajar, maka pembagian makanan disesuaikan jadwal. Misalnya, kelas 1 pukul 09.00 WITA, kelas 2 pukul 10.00, kelas 5 dan 6 pukul 11.30, dan kelas 3 serta 4 pukul 12.30. Pengantaran makanan dibagi dua sesi, pagi dan siang, untuk memastikan semuanya berjalan lancar,” jelasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id