Sebanyak 85 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Debat Mahasiswa Nasional Bidang Lingkungan Hidup, yang digelar Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) menggelar Debat Mahasiswa Nasional Bidang Lingkungan Hidup. Kompetisi yang diikuti 85 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyuarakan aspirasinya dalam pembangunan IKN yang ramah lingkungan.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LHSDA) OIKN, Myrna A Safitri menuturkan, debat ini merupakan bagian dari komitmen OIKN untuk melibatkan semua elemen masyarakat dalam pembangunan IKN.
“Kami ingin memberikan ruang bagi adik-adik mahasiswa untuk menyampaikan pendapat, aspirasi, dan analisis secara kritis dalam forum debat ini,” ujarnya saat ditemui di Universitas Mulawarman, Kamis (13/6/2024).
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya membangun IKN berdasarkan data, fakta, dan analisis logis. Ia menyebut pembangunan IKN ini merupakan milik seluruh rakyat Indonesia. Sehingga semua pendapat perlu diberikan ruang. Ia pun membantah jika Otorita IKN anti dalam perdebatan, sehingga lahirlah agenda ini.
Salah satu poin yang dibahas dalam debat kali ini adalah restorasi lahan, sejalan dengan fokus OIKN dalam memulihkan lingkungan di kawasan IKN. Apalagi saat ini, pihaknya sedang berhadapan dengan situasi di mana banyak areal yang terdegradasi dan rusak. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemulihan lingkungan, termasuk mengembalikan kesehatan tanahnya.
Antusiasme mahasiswa dalam mengikuti debat ini sangat tinggi. Terbukti, dari 85 tim yang mendaftar, terpilihlah 4 tim finalis yang berasal dari IPB Bogor, ITB, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Mulawarman.
Dimana UGM berhasil keluar menjadi juara pertama. Disusul dengan Unhas dan ITB, IPB. Dan juara harapan diraih oleh tuan rumah, yaitu Unmul. “Animo yang luar biasa ini menunjukkan bahwa teman-teman mahasiswa perlu wadah untuk menyampaikan aspirasinya,” kata Myrna.
Program Berkelanjutan
OIKN tidak hanya berhenti di debat ini. Berbagai program lain untuk melibatkan generasi muda dalam pembangunan IKN juga sedang dirancang. Salah satunya adalah program “City Forester” yang akan memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan kehutanan.
“Kami membayangkan orang yang nanti ada di IKN itu adalah orang-orang yang sangat mengetahui dengan lingkungannya. Jadi pengetahuan lingkungan di IKN itu tidak dimonopoli, pengetahuan di IKN itu dimiliki bersama oleh masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul, Prof Moh Bazar, berterimakasih kepada OIKN yang menjadikan Unmul sebagai tuan rumah. Meskipun, waktu yang diberikan cukup terbatas yaitu satu minggu.
“Kami diberi waktu satu minggu untuk persiapan. Tapi alhamdulillah ada salah satu tim kami yang bisa masuk hingga final,” jelasnya.
Ia pun berharap kerja sama antara kedua lembaga tak berhenti sampai disini. Namun terus berlanjut ke kerja sama selanjutnya. “Insyallah kedepannya mudah mudahan bisa terus dilakukan oleh OIKN dan bekerja sama dengan kami itu harapan kami,” tutupnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id