Minggu , Maret 16 2025
Masjid Raya Darussalam
Foto: Potret Masjid Raya Darussalam, Samarinda. (Zulkifli/Akurasi.id)

Pemkot Samarinda Kucurkan Rp20 Miliar untuk Rehabilitasi Masjid Raya Darussalam

Loading

Pemkot Samarinda mengalokasikan Rp20 miliar untuk rehabilitasi Masjid Raya Darussalam. Proyek ini ditargetkan selesai Juni 2025, namun pengurus masjid mengaku tidak dilibatkan dalam penyusunan anggaran dan hanya menerima hasil akhir.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk merehabilitasi Masjid Raya Darussalam, yang berlokasi di Jalan K.H. Abdullah Marisie No. 1, Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota. Proyek rehabilitasi ini dimulai sejak Juni 2024 dan ditargetkan selesai pada Juni 2025, bertepatan dengan awal bulan haji.

Ketua Yayasan Masjid Raya Darussalam, Arnani, mengungkapkan bahwa anggaran rehabilitasi tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda. Ia menambahkan, saat ini proses perbaikan masih berlangsung, meskipun beberapa pekerjaan dikurangi sementara selama bulan Ramadan demi menghormati jamaah yang beribadah.

“Karena bulan Ramadan, ada beberapa pekerjaan yang dikurangi, terutama saat salat tarawih. Namun, pengerjaan yang tidak mengganggu, seperti pemasangan plafon di luar area masjid, tetap berjalan,” jelasnya.

Beberapa bagian yang mengalami rehabilitasi antara lain pengecatan dan perbaikan menara, renovasi kubah, penggantian ornamen masjid, pemasangan plafon kubah, serta perbaikan dan renovasi mihrab. Selain itu, beberapa bagian tambahan juga membutuhkan perbaikan, seperti renovasi mihrab dan dinding depan dengan kayu jati serta aluminium.

“Plafon bagian dalam kubah juga masih perlu diperbaiki, dan kami berharap ada penambahan AC agar jamaah lebih nyaman,” ujarnya.

Arnani menyebut, pihak yayasan sempat mengusulkan pemasangan AC kepada Pemkot Samarinda, tetapi dalam tahap ini, AC belum termasuk dalam proyek rehabilitasi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam proyek rehabilitasi ini, pengurus masjid tidak dilibatkan dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Seluruh pekerjaan dikerjakan langsung oleh Pemkot Samarinda dan kontraktor, sementara pihak yayasan hanya menerima hasil akhir.

Baca Juga  Pilu di Balik Megahnya Teras Samarinda: Buruh Tak Digaji, Hidup Terlunta-lunta

“Kami hanya menerima hasil akhir atau istilahnya ‘terima kunci’, sehingga tidak mengetahui secara rinci rincian biaya masing-masing item yang dikerjakan,” tuturnya.

Meski begitu, pengurus masjid tetap memberikan masukan terkait kebutuhan yang perlu diperhatikan dalam renovasi. Salah satunya adalah fasilitas toilet dan tempat wudu, yang awalnya tidak masuk dalam rencana rehabilitasi. Namun, setelah diajukan oleh pengurus, Pemkot Samarinda akhirnya menyetujui perbaikannya dan memasukkannya ke dalam proyek.

“Pemerintah tentunya akan menyesuaikan pelaksanaan proyek ini dengan anggaran yang tersedia,” jelasnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Pengangkatan CPNS Ditunda, Samri Shaputra Minta Pemerintah Tidak Plin Plan

Pengangkatan CPNS Ditunda, Samri Shaputra Minta Pemerintah Tidak Plin Plan

Dewan minta pemerintah tidak plin plan soal pengangkatan CPNS. Pasalnya, kebijakan ini bisa merugikan banyak …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }