Senin , Januari 13 2025
Pengunjung Tepian Jadi Korban Pemerasan Jukir Liar, Dishub: Itu Taman Wisata, Bukan Lahan Parkir
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotma Manalu saat diwawancarai awak media. (Dhion/Akurasi.id)

Pengunjung Tepian Jadi Korban Pemerasan Jukir Liar, Dishub: Itu Taman Wisata, Bukan Lahan Parkir

Loading

Dishub Samarinda Menegaskan Bahwa Kawasan Depan Islamic Bukan Lahan Parkir Serta Mengimbau Agar Warga Parkir di Dalam Islamic Center.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Aksi juru parkir liar (jukir liar) di Kota Samarinda kembali meresahkan. Tidak hanya menarik tarif di sejumlah lokasi yang seharusnya parkir gratis, namun tarif yang dikenakan pun membuat warga geleng-geleng kepala.

Teranyar, pengunjung di Islamic Center mengeluhkan tingginya biaya parkir yang diminta oleh jukir liar saat memarkir kendaraan di depan Islamic Center. Tak lagi meminta biaya parkir biasa sejumlah Rp2 ribu, tarif parkir yang diminta mencapai Rp10 ribu.

Tak pelak, keluhan pengunjung yang dibagikan di media sosial tersebut ramai mendapat respon dari pengguna media sosial lainnya. Mereka turut meresahkan tindakan tersebut. Karena tidak hanya mengkhawatirkan mahalnya tarif parkir, mereka juga turut resah dengan aksi jukir liar yang biasanya meminta tarif parkir kepada pengunjung dengan cara setengah memaksa.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dishub Kota Samarinda Hotma Manalu mengimbau, agar masyarakat memarkirkan kendaraannya di dalam wilayah parkir Islamic Center agar lebih main.

Jasa SMK3 dan ISO

Selain itu, dikatakannya, Islamic Center merupakan salah satu tempat wisata Kota Tepian, oleh karena itu jukir liar tidak diperkenankan melakukan pemerasan kepada pengunjung dengan meminta bayaran yang besar.

“Itukan hanya taman wisata, bukan untuk lahan parkir. Saya sudah komunikasi dengan pihak polisi, yang penting si pelapor membuat laporan tertulis. Kan prosedurnya begitu,” jelas Manalu, Senin (1/7/2024).

Ia menjelaskan, kasus ini harus melibatkan pihak berwajib karena dishub tidak bisa melakukan penahanan terhadap pelaku pemerasan kepada pengunjung di taman tersebut. Melainkan tugas dan wewenang dari pihak keamanan, yaitu dari kepolisian.

Baca Juga  Tanggapi Santai Kritikan Tugu Pesut Samarinda, Andi Harun: Setiap Orang Punya Pandangan

Dishub Samarinda: Parkir Liar Muncul Karena Kesempatan

Menurutnya, dalam mencipta kota yang nyaman, aman dan tidak ada pelaku parkir liar maupun jukir liar membutuhkan peran penting dari masyarakat setempat. Karena dibutuhkan kesadaran dari para pengunjung atau oknum untuk tidak melakukan parkir sembarangan. Karena hal tersebut dapat mendorong munculnya oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan dalam melakukan jukir liar.

“Di mana parkir yang diharuskan, di situlah harusnya area parkir. Kalau dilarang parkir, maka jangan dilakukan pemarkiran,” tegasnya.

“Mungkin kebiasaan kita menghadiri tempat kegiatan, di situ juga parkir motor maupun mobilnya,” sambungnya.

Ia mengajak masyarakat Kota Samarinda untuk turut serta membantu pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Ia meminta masyarakat melaporkan keberadaan jukir liar kepada pihak berwenang, jika melihat aksi pemerasan atau meminta tarif parkir yang tidak sesuai karena dapat dikenai sanki.

Sanksi tersebut mengacu pada Perda Kota Samarinda Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Penataan Parkir. “Jukir liar bisa dikenai sanksi,” pungkasnya. (*)

Penulis: Dhion
Editor: Devi Nila Sari

cek juga!

PT BFI Finance Bontang

Info Loker Kaltim: PT BFI Finance Bontang Buka 4 Posisi

Kaltim.akurasi.id, Bontang – PT BFI Finance Bontang saat ini membutuhkan tenaga kerja untuk posisi sebagai marketing …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }