Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tingkat SMA dan SMK di Kutai Timur Menghadapi Beberapa Kendala Teknis
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA dan SMK di Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2024 secara umum berjalan lancar. Hanya saja, terdapat sedikit kendala di Kabupaten Kutai Timur. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Muhammad Jasniansyah.
“Sejauh ini secara umum lancar,” kata Jasni di Samarinda, Rabu (26/6/2024).
Jasni bilang, PPDB di Kaltim dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama berlangsung dari 10 hingga 14 Juni 2024, dan hasil seleksinya diumumkan pada 19 Juni 2024. Tahap kedua PPDB akan dibuka bagi mereka yang tidak lolos di tahap pertama.
“Mekanisme kita bagi jadi dua tahap, bagi yang tidak lulus di tahap 1 berkesempatan mendaftar di tahap kedua. Boleh daftar di sekolah yang sama tapi kalau tahap satu itu tidak mengenal zonasi,” jelas Jasni.
Ia menambahkan, skema dua tahap ini diterapkan untuk menghindari penumpukan pendaftar dan memastikan semua calon siswa terlayani dengan maksimal.
Meskipun berjalan lancar, ia mengakui bahwa ada beberapa kendala teknis yang terjadi di Kutai Timur. Hal ini disebabkan oleh gangguan aplikasi yang digunakan untuk PPDB daring dan luring.
“Ada gangguan aplikasi di Kutai Timur, Sangatta. Tapi sudah ditangani PT Telkom,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa Disdikbud Kaltim telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPDB tahun ini. Secara keseluruhan, pelayanan PPDB tahun ini dinilai lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Secara keseluruhan tahun ini pelayanan kita lebih smooth baik pelayanan kita dengan telkom terkait penanganan aplikasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Disdikbud Kaltim juga telah membuka layanan pengaduan bagi orang tua atau siswa yang mengalami kesulitan dalam proses PPDB.
“Bagi orang tua atau siswa tidak punya fasilitas untuk mendaftar ppdb atau susah scan dokumen, bisa dilayani di sekolah. Di disdikbud kami juga buat jadwal untuk melayani keluhan di samarinda bahkan kaltim,” pungkasnya.
Sementara itu, Disdik kabupaten kota pun turut membuka layanan di wilayahnya masing-masing.
“Banyak orang tua menyampaikan tidak bisa scan atau tidak familiar dengan aplikasi. Jadi kami arahkan datang langsung ke sekolah. Nanti akan dilayani petugas yang ada,” tutup Jasni. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id