Rektor Universitas Mulawarman (Unmul), Abdunnur, meminta agar para calon pemimpin yang akan mengikuti pilgub menjadikan budaya sebagai salah satu program yang akan disusun saat terpilih di kemudian hari.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Budaya menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah negara. Termasuk di Kalimantan Timur (Kaltim), terdapat ratusan budaya beragam yang melekat dengan masyarakat Benua Etam.
Sebab hal ini, Rektor Universitas Mulawarman (Unmul), Abdunnur, meminta agar para calon pemimpin yang akan mengikuti pemilihan gubernur (pilgub) menjadikan budaya sebagai salah satu program yang akan disusun saat terpilih di kemudian hari.
“Kita butuh pemimpin yang punya karakter penguatan menjaga kebhinekaan, rasa kebangsaan. Pemimpin yang besar harus punya jiwa merawat bumi dan menjaga Bangsa Indonesia,” tuturnya saat memberi sambutan di acara Dialog Kebudayaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim periode 2025-2030, di Ruang Serbaguna, Lantai III, Rektorat Unmul, Kamis (5/9/2024).
Ia pun menjelaskan mengapa budaya mempunyai peran penting. Menurutnya, budaya menyangkut nilai, norma, kepercayaan, seni bahkan pengetahuan yang harus dilestarikan.
Apalagi budaya merupakan warisan dari para leluhur terdahulu. Belum lagi, Kaltim memiliki yang tidak terbatas. Tidak hanya yang berasal dari warga lokal, beragam budaya dari luar pun masuk ke wilayah ini dengan terbuka.
“Ini menunjukkan budaya sangat terbuka dengan nilai dan norma yang memberikan tata nilai kehidupan sehari-hari, ” sambung Abdunnur.
Dengan keberagaman yang ada, ia meminta agar masyarakat berbangga dengan segala toleransi yang ada hingga beragam budaya bisa masuk ke wilayah ini.
Meski begitu, kata dia, para calon pemimpin punya sebuah tugas besar. Yaitu bagaimana agar program yang nantinya dikerjakan bisa keberagaman budaya yang ada.
Menurutnya, setiap kepala daerah harus memberikan program yang terstruktur dan konstruktif hingga bisa diimplementasikan pada pembangunan di Kaltim.
Sesuai dengan visi Indonesia untuk menyongsong generasi emas 2045. Sehingga, mulai saat ini para generasi harus dibekali nilai-nilai budaya yang sudah ada sejak lama.
“Sebabnya peran pemimpin sangat mempengaruhi dalam memberikan kebijakan,” tutur dia.
Ia ingin para calon pemimpin visa menjaga Kaltim dari budaya asing. Lantaran hal ini dikhawatirkan Bisa merusak bahkan membahayakan budaya asli.
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah penguatan lembaga budaya. Sebenarnya Kaltim sudah memiliki lembaga dewan budaya nusantara. Dimana semua budaya sudah dibawahi oleh instansi tersebut.
Kehadiran lembaga tersebut dapat mempererat penguatan dalam bingkai kesatuan Indonesia seiring dengan kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim.
Ia menyebut, melalui dialog kebudayaan ini diharapkan dapat membangun program yang dapat menjaga kebudayaan bangsa.
“Ini jadi momen penting calon pemimpin gubernur kaltim hadir di Unmul,” tukasnya.
Pada kesempatan tersebut, hadir Bakal Calon Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji dan Hadi Mulyadi. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id