Tingkat partisipasi pemilih di Kaltim pada Pemilu 2024 menunjukkan kesenjangan signifikan. Mahulu tertinggi dengan 80,52 persen, sementara Samarinda terendah di 59,77 persen.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Berdasarkan target nasional yang ditetapkan oleh KPU RI dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih ditargetkan mencapai 79,5 persen.
Di Kalimantan Timur (Kaltim), Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mencatat tingkat partisipasi masyarakat tertinggi, yaitu sebesar 80,52 persen dalam pilkada serentak 2024. Sebaliknya, Kota Samarinda memiliki tingkat partisipasi terendah di Kaltim dengan angka hanya 59,77 persen.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya, Abdul Qayyim Rasyid, menjelaskan bahwa selain Kabupaten Mahulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga termasuk daerah dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi, mencapai 79,68 persen.
“Mahulu dan PPU adalah dua daerah di Kaltim yang tingkat partisipasi masyarakatnya paling tinggi dan sudah memenuhi target nasional,” ujar Abdul Qayyim belum lama ini.
Sementara itu, rendahnya partisipasi di Samarinda, yang hanya mencapai 59,77 persen, diduga dipengaruhi oleh adanya calon tunggal dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda. Kondisi ini membuat pemilihan di Samarinda hanya menghadapkan calon tunggal dengan kotak kosong.
Berikut rincian tingkat partisipasi pemilih di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur:
- Kota Samarinda: 59,77 persen
- Kota Balikpapan: 60,13 persen
- Kota Bontang: 72,49 persen
- Kabupaten Kutai Timur: 68,03 persen
- Kabupaten Kutai Barat: 73,88 persen
- Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU): 79,68 persen
- Kabupaten Berau: 66,57 persen
- Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu): 80,52 persen
- Kabupaten Paser: 66,12 persen
- Kabupaten Kutai Kartanegara: 70,98 persen. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id