Selasa , Januari 21 2025
Revitalisasi Pasar Pagi
Pasar Segiri Grosir Samarinda. (Dhion/Akurasi.id)

Revitalisasi Pasar Pagi Dongkrak Pendapatan Segiri Grosir Samarinda

Loading

Revitalisasi Pasar Pagi tak hanya mengubah wajah Samarinda, tetapi juga memberikan nafas baru bagi Segiri Grosir Samarinda. Perpindahan ratusan pedagang Pasar Pagi ke SGS tidak hanya meningkatkan jumlah pengunjung, namun juga menghadirkan tantangan baru dalam pengelolaan.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sejak awal 2024, hiruk pikuk Pasar Segiri Grosir Samarinda (SGS) semakin terasa. Kedatangan ratusan pedagang dari Pasar Pagi yang tengah direvitalisasi telah mengubah wajah pasar ini. Perpindahan ini tidak hanya memberikan angin segar bagi SGS, tetapi juga membuka babak baru bagi para pedagang yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru.

Fathur, bagian operasional SGS, menjelaskan bahwa sejak awal beroperasi pada 2014, SGS belum mampu menghasilkan keuntungan signifikan. Keuntungan yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional.

Namun, dengan adanya program revitalisasi Pasar Pagi, SGS mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pendapatannya. Pemerintah Kota Samarinda menyewakan sebagian lapak di SGS kepada para pedagang yang sementara waktu harus pindah akibat revitalisasi.

Jasa SMK3 dan ISO

Ia juga bilang, bahwa awalnya kondisi SGS kurang ideal dengan jumlah pedagang yang sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah lapak yang tersedia. Kendati begitu, adanya program revitalisasi ini, jumlah pedagang di SGS meningkat drastis. Meskipun, masih ada beberapa lapak yang belum terisi.

“Kami berharap kondisi ini dapat dipertahankan, bahkan setelah Pasar Pagi selesai direvitalisasi. Kami ingin para pedagang tetap bersedia berjualan di SGS sehingga kerjasama dengan pemerintah dapat terus berlanjut,” ujar Fathur saat ditemui di ruang kerjanya, gedung SGS, Jalan Pahlawan, Sabtu (5/10/2024).

Fathur juga bercerita, pengelolaan SGS ini berkerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Dengan kontrak kerjasama selama 20 tahun. Terhitung sejak 2014. Artinya, saat ini masih tersisa 10 tahun. Bangunan empat lantai itu dulunya hanya diisi sekitar 25 orang dengan jumlah lapak lebih dari 800.

Baca Juga  Program Pendidikan Gratis SD-S3 Dikritik, Jubir Rudy-Seno Angkat Suara

“Karena adanya program revitalisasi pasar pagi, pemerintah menyewa SGS selama satu tahun. Untuk para pedagang pasar pagi yang dipindahkan ke sini. Ini sangat membantu biaya operasional, karena banyak lapak kosong yang terisi,” jelasnya.

Katanya, biaya penyewaan bagi pedagang pindahan sepenuhnya dibiayai oleh Pemkot. Harga sewa sekita Rp12-15 juta per tahun. Harga tersebut disesuaikan dengan luasan lapak. (*)

Penulis: Dhion
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Banjir Samarinda

Hujan Semalam, Banjir Lumpuhkan Pemukiman Warga di Samarinda

Banjir kembali melanda Samarinda akibat hujan deras semalaman. Jalan KH Harun Nafsi tergenang air hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }