Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji mengklaim tagar “Indonesia Gelap” tidak berlaku di Kaltim. Lantaran pihaknya sudah punya program untuk mengantisipasi hal itu.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Tagar Indonesia Gelap menggema di seluruh penjuru media sosial. Tagar tersebut dibuat seiring dengan aksi demontrasi yang dilakukan oleh mahasiswa yang digelar pada berbagai penjuru Indonesia.
Jargon unjuk rasa tersebut ditujukan sebagai ungkapan kekecewaan terhadap sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam aksi protes ini, mahasiswa dan masyarakat sipil menyuarakan sejumlah tuntutan kepada pemerintah, mencakup kebijakan ekonomi, hukum, dan hak asasi manusia. Mereka menuntut adanya perubahan yang signifikan untuk memperbaiki kondisi saat ini.
Salah satu yang menjadi sorotan, yaitu efisiensi anggaran yang akan dialihkan untuk program makan gratis bergizi (MGB). Kebijakan tersebut dikhawatirkan dapat memangkas anggaran di dunia pendidikan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji menyampaikan, tuntutan sejumlah aksi mahasiswa tersebut tidak akan berimbas ke Kaltim.
Pasalnya, ia dan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, sudah memiliki program pendidikan gratis dari jauh hari sebelum hastag tersebut diviralkan.
“Tentu saja #IndonesiaGelap tidak berlaku di Kaltim. Semua anak kita, mulai dari anak pedagang pentol, anak ibu sayur, anak supir angkot semua bisa sekolah gratis,” terangnya saat memberikan amanat upacara di Halaman Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (24/2/2025).
Ia pun meminta, agar generasi muda di Kaltim menaikkan tagar #KaltimBersinar pada media sosial masing-masing. Hastag tersebut, kata dia, untuk membangkitkan anak muda agar tidak larut dalam tagar #IndonesiaGelap yang menurutnya negatif.
“Dengan tagar baru yang kita buat, mereka jadi bersemangat karena punya masa depan cerah,” pungkasnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari