Kaltim Akurasi Info Berita Kaltim Terkini Hari Ini
Salah satu janji politik Najirah-Aswar yakni ingin benahi Pasar Tamrin. Hal itu disampaikan keduanya tatkala menyambangi para pedagang di pasar tersebut.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Kegiatan kampanye politik mulai dilakukan para pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Bontang. Salah satunya paslon nomor urut 3, Najirah dan Muhammad Aswar.
Dalam safari politiknya Jumat (27/9/2024) kemarin, Najirah dan Aswar menyambangi para pedagang yang berada di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin). Lewat kesempatan itu, keduanya mencoba menyerap sebanyak mungkin aspirasi dari para pedagang.
Muhammad Aswar menyampaikan, ada banyak sekali usulan dan permintaan para pedagang yang disampaikan kepada mereka. Salah satunya, pedagang meminta agar pasar tempat mereka berjualan dapat dibenahi.
“Salah satu keluhan itu (meminta benahi Pasar Tamrin, red). Ya memang pasar Tamrin ini perlu dievaluasi tata letaknya supaya pedagang dan pembeli nyaman,” ungkapnya.
Sejalan dengan aspirasi masyarakat itu, ia mengakui, kalau di antara program pembangunan yang mereka usung adalah melakukan revitalisasi dan pembenahan sejumlah pasar di Bontang. Pasar Tamrin merupakan salah satunya.
Najirah-Aswar Janji Benahi Layanan Publik
Tidak hanya itu, membenahi berbagai layanan publik juga akan diprioritaskan oleh pihaknya. Misalnya saja, untuk mempercepat program layanan publik, pihaknya akan meningkatkan lagi mutu dan kualitas pelayanan pada Mall Pelayanan Publik (MPP) Pemerintah Bontang.
“Semua layanan publik akan dipusatkan di MPP, sehingga tidak ada lagi pelayanan yang tersebar di tempat lain, dengan tujuan meningkatkan daya tarik pasar,” tambahnya.
Menurutnya, banyaknya keluhan yang dirasakan pedagang di sana perlu untuk didengarkan pemimpin daerah. Mereka harus dilibatkan dan diajak diskusi, apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan mereka. Sebab, merekalah yang lebih mengetahui kondisi pasar saat ini.
Selain pedagang pasar Tamrin, melalui kesempatan itu, Najirah-Aswar juga menemui para Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk memantau harga pangan serta kebutuhan pokok lainnya.
“Kami ingin mendengarkan langsung dari masyarakat mengenai permasalahan yang mereka hadapi,” lanjutnya.
Sementara itu, H Nasir selaku pedagang di Pasar Tamrin mengakui, tata letak pasar kurang strategis. Lantaran lokasi pasar basah atau pasar ikan berada di lantai atas, yang dinilainya membuat pembeli enggan naik berbelanja.
“Jadi begini, pembeli enggan naik ke atas pasar buat belanja daging, ayam dan ikan. Mereka lebih memilih belanja di luar pasar. Selain tidak menguras energi, juga lebih strategis tempatnya untuk mempercepat waktu belanja,” kata penjual ayam potong ini.
Maka dari itu, ia berharap. Siapapun pemimpin Kota Bontang yang baru, bisa menata pasar dengan baik agar tidak sepi pembeli. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Dirhanuddin
