Di tengah geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Universitas Mulawarman (Unmul) mengambil langkah strategis dengan menggelar pelatihan dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Pelatihan ini menjadi tonggak penting dalam mencetak para ahli lingkungan yang kompeten untuk memastikan pembangunan IKN berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (P2LH-SDA) Universitas Mulawarman (Unmul) mengadakan pelatihan dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) angkatan pertama tahun 2024.
Pelatihan ini merupakan kolaborasi dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Lingkungan Hidup (Pusdiklat KLH) dan berlangsung selama lima hari di gedung P2LH-SDA Unmul.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta dalam penyusunan AMDAL dan menciptakan tenaga profesional yang kompeten di bidang lingkungan. Sebanyak 30 peserta dari berbagai latar belakang, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), perusahaan pertambangan, perusahaan sawit, dan akademisi, ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Kepala P2LH-SDA, Dr. Ir. Samsul Rizal, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam menghasilkan ahli lingkungan yang tersertifikasi dan meningkatkan pemahaman tentang kondisi lingkungan di Kalimantan Timur (Kaltim). Rizal juga berharap P2LH-SDA dapat terakreditasi oleh kementerian, dan pelatihan ini menjadi salah satu persyaratan menuju akreditasi tersebut.
“Semua alumni dari P2LH-SDA itu akan terkoneksi dengan sistem pendidikan KLH. Selain itu, mereka juga mendapat sertifikat yang diakui oleh negara,” jelas Rizal, usai pembukaan pelatihan dasar AMDAL, di gedung P2LH-SDA Unmul, Senin (7/10/2024).
“Tujuan Kami memang menciptakan dan menyiapkan, tenaga-tenaga ahli yang terampil. Tapi, harus tetap mengikuti standar yang sudah ditetapkan berdasarkan kurikulum dari pusat pendidikan dan pelatihan SDM lingkungan hidup dan kehutanan,” tambahnya.
Selain pelatihan ini, P2LH-SDA juga merencanakan pelatihan lanjutan, termasuk pelatihan AMDAL kedua pada November 2024. Kata dia, saat ini, selain kampus yang berada di pulau jawa, seperti UI, UGM, ITB dan lainnya. Baru kampus Unmul yang mengadakan training serupa berkerjasama dengan Pusdiklat KLH.
“Kita satu satunya di luar pulau Jawa dan Sumatra yang bisa melakukan ini. Setau saya dari lima Nniversitas Negeri di Kaltim itu baru Unmul yang bisa berkerjasama dengan pusdiklat KLH untuk training ini,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Unmul, Abdunnur mengapresiasi kegiatan pelatihan dasar AMDAL itu. Sebab, menurutnya pelatihan ini sangat penting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Terutama di bidang lingkungan, penilaian, dan penyusunan lingkungan hidup.
“Hadirnya IKN perlu sumber daya manusia yang mampu menilai dan menjaga lingkungan dengan konsep forest city, green city, sustaineble city, di Ibu Kota Nusantara. Maka harus rispek pada lingkungan, agar bisa menjaga ekosistem lingkungan hidup,” ungkap Abdunnur.
Dia berharap, pengelolaan P2LH-SDA Unmul kedepannya menjadi lebih baik. “Kita harapkan ke depan lebih strategis khususnya dalam pengelolaan manejemen lingkungan hidup. Menjadi sebuah P2LH-SDA bagian dari tropika studi nya Unmul juga menjadi riset center,” imbuhnya. (*)
Penulis: Dhion
Editor: Redaksi Akurasi.id