Stok pangan jelang Nataru dipastikan aman hingga 2 bulan ke depan. Antisipasi perlu dilakukan lantaran momen hari besar keagamaan selalu diiringi peningkatan permintaan terhadap beberapa komoditas barang kebutuhan pokok tertentu.
Akurasi.id, Samarinda – Untuk mengantisipasi stabilisasi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan, menjelang Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru), Pemprov Kaltim melalui mengelar rapat koordinasi daerah (Rakorda) di Hotel Bumi Senyiur, Selasa (23/11/2021).
Antisipasi perlu dilakukan lantaran momen hari besar keagamaan selalu diiringi peningkatan permintaan terhadap beberapa komoditas barang kebutuhan pokok tertentu.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi meminta, dinas atau instansi terkait mengantisipasi stok kebutuhan pokok agar tidak terjadi kelangkaan. Karena kelangkaan bahan kebutuhan pokok akan berdampak kepada fluktuasi atau naiknya harga.
Namun demikian, ia memastikan, stok kebutuhan pokok untuk Kaltim dipastikan aman menjelang akhir tahun. Stok pangan jelang Nataru dipastikan aman 2 bulan ke depan.
“Ketersediaan bahan pokok dan pangan di Kaltim aman. Untuk 60 hari masih terpenuhi. Insyaallah kebutuhan Nataru aman. Pertumbuhan ekonomi juga bagus,” terangnya, di sela-sela kegiatan Rakorda.
Dari laporan yang disampaikan selama Rakorda, diketahui, secara keseluruhan stok aman dengan harga stabil, kecuali minyak goreng, cabai merah keriting, cabai merah besar dan daging ras. Untuk harga cabai, menjelang Nataru diperkirakan akan naik dikarenakan masuk masa paceklik.
Adapun harga bawang putih dan bawang merah diprediksi akan anjlok dikarenakan panen raya. Kemudian, stok beras dipastikan aman untuk 3 bulan ke depan. Namun, perlu dimitigasi kenaikan harga berkelanjutan. Akibat permintaan yang mungkin meningkat.
Selain berkaitan dengan stok, orang nomor dua di Kaltim ini juga mengingatkan, terkait sentimen Covid-19, yang dapat mempengaruhi perekonomian.
“Ada (isu) sentimental, termasuk kondusifitas, termasuk Covid-19 membuat perekonomian berubah. Tapi insyaallah aman,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop) Kaltim M Yadi Robyan Noor mengatakan, untuk mengantisipasi adanya penimbunan, telah ada satuan tugas (satgas) untuk memastikan stok di pasar.
“Semuanya aman. Inflasi juga masih di bawah 4 persen. Di sini ada distributornya semua. Nanti pengawasan di kabupaten/kota lebih diintenskan. Karena tidak dimungkiri bisa saja terjadi,” ucapnya.
Berkaitan dengan harga minyak goreng, dikatakan, akan ada upaya untuk memasok minyak goreng kemasan sederhana 11 juta liter seharga Rp14 juta per liter melalui ritel modern untuk meredam harga secara nasional.
“Tapi untuk di Kaltim pasokannya belum diketahui” ujarnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi