Lenggak-Lenggok Naeva di Dunia Modeling, Berawal dari YouTube Kantongi Prestasi Mentereng di Usia Belia

kaltim_akurasi
6 Min Read
Lenggak-lenggok Naeva di dunia modeling, berawal dari YouTube kantongi prestasi mentereng di usia belia
Lenggak-Lenggok Naeva di Dunia Modeling, Berawal dari YouTube Kantongi Prestasi Mentereng di Usia Belia
Lenggak-lenggok Naeva di dunia modeling, berawal dari YouTube kantongi prestasi mentereng di usia belia

Lenggak-lenggok Naeva di dunia modeling, berawal dari YouTube kantongi prestasi mentereng di usia belia. Naeva pernah menyabet penghargaan sebagai The Winner Putri Muslimah 2018. Juara I Wajah Pesona Batik Indonesia 2018 di Jakarta. Juara Best Dress Pesona Batik Indonesia 2018 Jakarta.

Akurasi.id, Samarinda – Meski usianya tergolong belia, 10 tahun, namun niatan Naeva Zahirah menatap dunia modeling tak bisa dipandang sebelah mata. Hal itu dibuktikan Naeva setelah menggeluti karier modeling sejak 2016 silam dengan prestasi mentereng. Naeva pertama kali terjun ke dunia modeling saat masih duduk di bangku kelas I sekolah dasar (SD).

Dikisahkan, Naeva tertarik saat menonton acara modeling dari siaran YouTube. Tak hanya itu, semangat Naeva semakin menjadi tatkala melihat anak dari teman ibunya yang lebih dulu terjun ke dunia modeling. Hingga akhirnya, saat berusia 6 tahun, Myrza Safitri, ibunda Naeva, memberikan dukungan kepada anak pertamanya itu menekuni dunia modeling dengan mendaftar ke pihak agensi.

“Ya kalau saya mendukung saja. Yang penting positif. Bahkan adiknya sekarang juga ikut-ikutan modeling, kayak si kakak (Naeva),” ungkap Myrza, saat dijumpai disela kegiatan modeling Naeva. Meski dunia modeling identik dengan aurat yang terbuka, namun Myrza memastikan hal tersebut tidak terjadi kepada sang anak. Yang mana Naeva tetap dijaga penampilannya dengan penggunaan hijab.

“Dan kebetulan juga dari awal dia maunya pakai jilbab. Dan dia suka, enggak ngerasa ribet juga,” lanjut Myrza. Dalam benak sang ibu, sejatinya hanya ingin membuat Naeva mendapat banyak pengalaman hidup. Namun lambat laun, sisi positif yang didapat Naeva di dunia modeling justru lebih dari sekedar pengalaman.

“Jadi sosialisasi sama yang lain juga, temannya enggak yang itu-itu aja, dia juga belajar bagaimana tanggung jawab dan kemandirian,” sambungnya. Terjun ke dunia modeling, sambung Myrza, awalnya memang sekedar coba-coba. Event pertama yang diikuti Naeva di salah satu mal di Samarinda, dengan mengikuti audisi untuk event di Jakarta.

“Dulunya juga dunia permodelan enggak tahu. Saya ngedukung aja. Kalau dia mau saya iya kan aja. Yang penting positif,” ungkap sang ibu. Secara keseluruhan, Myrza belum mengetahui apa yang menjadi fokus anaknya nanti. Sebab Myrza ingin melihat perkembangan sang anak.

[irp]

“Selain modeling, dia juga bisa vokal. Ya ingin melihat condongnya ke mana dulu, habis itu baru bisa difokuskan, toh dia kan masih belajar-belajar juga dan masih muda banget kalau sekarang,” ujarnya. Langkah Naeva di dunia modeling tak selalu berjalan mulus. Terlebih soal teknisnya. Semisal catwalk dan penggunaan sepatu heels tinggi. Naeva mengaku cukup kesulitan ketika awal memulai langkahnya tersebut.

“Belajarnya sulit. Apalagi catwalk, dan itu disuruh runway tiga menit enggak berhenti sambil pakai high heels,” tutur Naeva. Pada awal belajar, masih kata Naeva, ia pertama kali diminta belajar mengenakan high heels setinggi 10 hingga 15 sentimeter. Meski sering mengeluh sakit pada kakinya, namun semangat Naeva terus berlanjut.

“Kalau urat tertarik atau keseleo itu sudah sering. Itu pakai heels yang kecil dan tebal. Kasihan tulangnya masih muda. Apalagi kaki bagian belakang tergores. Sudah sering,” ujarnya. Tak hanya cedera fisik, kelelahan mental juga sempat merayap di benak Naeva. Yang mana pada 2020 dirinya sempat memutuskan vakum dari dunia modeling.

“Terus yang bikin berhenti itu juga ngerasa kaki kok harus diam deh, sudah capek gitu rasanya,” tambahnya. Akan tetapi perjuangan Naeva kembali berlanjut saat melihat junior-juniornya yang baru terjun ke dunia modeling semakin intens berlatih, dan menjajal banyak event.

[irp]

“Kok udah bagus-bagus nih (junior). Jadi kaya tertantang gitu, makanya mau turun lagi,” ungkapnya. Prestasi mentereng juga kerap ditorehkan Naeva, salah satunya saat 2018 dan 2019 menjadi ikon kain Ulap Doyo. Bahkan, kini anak pertama dari pasangan Supriyadi dan Myrza itu didapuk sebagai Putri Cilik Budaya Kalimantan Timur 2021.

Diketahui, Naeva juga pernah menyabet penghargaan sebagai The Winner Putri Muslimah 2018. Juara I Wajah Pesona Batik Indonesia 2018 di Jakarta. Juara Best Dress Pesona Batik Indonesia 2018 Jakarta. The Winner Top Model 2018. Juara Umum Fashion Glamour Party 2019. Juara I Fashion Recycle 2019. Juara I Lomba Busana Muslim-Muslimah 2019 se-Samarinda.

Festival Budaya Daerah Bugis ke-10 se-Samarinda. Juara II Moslem Model Hunt 2021. Best of The Best Fashion Kebaya Modern 2021. Juara III Fashion Show Kebaya Glamour Modern Wedding Festival dan Putri Cilik Budaya Kalimantan Timur 2021.

[irp]

Dalam waktu dekat, Naeva juga bakal mengikuti event Samarinda Top Model. Setelahnya, pelajar SD Muhammadiyah 1 Samarinda itu akan bertolak ke Jakarta, mengikuti ajang Putri Batik Cilik Indonesia yang dijadwalkan pada 4 November mendatang.

Bicara pendidikan, lanjut Naeva, apa yang disukainya saat ini tidak mengganggu pada aktivitas pendidikan formalnya.

“Buat aku sih happy-happy aja. Kalau nanti mau mendekati ujian, apalagi mau kelulusan, intensitas modeling pasti dikurangi. Karena dari awal sudah komitmen, belajar tetap yang utama,” ungkap Naeva. (*)

Penulis : Zulkifli
Editor: Rachman

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *