Cegah Stunting, Pemkot Bontang Sasar 10 Ribu Balita untuk Timbang Serentak

Devi Nila Sari
2 Min Read
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, saat pengarahan operasi timbang serentak via zoom bersama kader posyandu dan pihak kelurahan. (Dwi Kurniawan Nugroho/Akurasi.id)

Pemkot Bontang sasar penimbangan kepada 10 ribu anak. Sebagai upaya menekan angka stunting.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Angka prevalensi stunting di Bontang masih terbilang tinggi, di angka 21 persen. Padahal, target prevalensi stunting secara nasional berada di angka 14 persen.

Untuk menekan angka ini, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menyampaikan, pihaknya menggelar operasi timbang balita secara serentak di seluruh wilayah kota, dengan melibatkan 125 posyandu.

Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai 6 hingga 10 Mei 2025. Adapun target utama yakni mendata dan memantau 10.000 balita berusia 0-59 bulan.

“Saya tidak ingin capaian pendataan seperti sebelumnya. Minimal 80 persen harus tercapai, sesuai target nasional,” tegas Neni saat meninjau kegiatan di salah satu kelurahan, Selasa (06/05/2025).

Dalam operasi timbang kali ini, selain penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, juga dilakukan imunisasi sebagai bagian dari upaya terpadu menjaga kesehatan anak.

Neni mengaku prihatin dengan rendahnya capaian sasaran timbang sebelumnya. Pada operasi timbang Maret 2025 lalu, hanya 43 persen anak yang terdata, sementara tahun sebelumnya hanya 64 persen dari total sasaran.

“Kalau data tidak lengkap, maka intervensi juga tidak akan tepat sasaran. Ini perlu menjadi keseriusan bersama,” katanya.

Neni Minta Kader Posyandu Jemput Bola

Sebagai bentuk percepatan pendataan, Pemkot Bontang meminta kader posyandu aktif menjemput bola dengan mendatangi langsung rumah-rumah warga yang memiliki balita.

Diketahui, angka balita stunting di Kota Bontang pada tahun 2025 masih berada di kisaran 1.500 anak. Oleh karena itu, Pemkot menargetkan pelaksanaan operasi timbang ini sebagai langkah awal mencegah dan menangani stunting secara dini.

Neni juga mengingatkan seluruh kelurahan untuk serius menjalankan kegiatan ini. Bahkan, ia menyatakan sanksi akan diberikan kepada kelurahan yang tidak mampu mencapai target pendataan selama lima hari pelaksanaan.

“Semua harus bisa capai targetnya, ya. Kalau ada kelurahan yang tidak mencapai target, nanti kami berikan bendera hitam,” pungkasnya. (*)

Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *