Terkait Kebijakan PPKM Terbaru, Warga Samarinda Minta PCR Gratis Hingga Vaksin Disediakan Depan Pintu Mal

kaltim_akurasi
11 Views
Kebijakan PPKM terbaru, mewajibkan warga Samarinda membawa hasil swab PCR hingga kartu vaksin untuk dapat masuk ke mal. (ilustrasi)
Terkait Kebijakan PPKM Terbaru, Warga Samarinda Minta PCR Gratis Hingga Vaksin Disediakan Depan Pintu Mal
Kebijakan PPKM terbaru, mewajibkan warga Samarinda membawa hasil swab PCR hingga kartu vaksin untuk dapat masuk ke mal. (ilustrasi)

Terkait kebijakan PPKM terbaru, warga Samarinda minta PCR gratis hingga vaksin disediakan depan pintu mal. Ketentuan wajib PCR mengharuskan masyarakat merogoh kocek lebih dalam hanya untuk pergi jalan-jalan ke mal.

Akurasi.id, Samarinda – Terkait kebijakan PPKM terbaru yang mewajibkan kartu vaksin atau tes Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) negatif bagi pengunjung mal ditanggapi beragam oleh warga Kota Tepian. Banyak di antara mereka menyatakan pro akan keputusan itu meski dengan beberapa catatan, namun ada pula yang dibuat mengernyitkan dahi dengan keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Seperti yang disampaikan Ana, salah satu mahasiswa di perguruan tinggi negeri Samarinda. Ia mengatakan sepakat dengan peraturan pemerintah itu. Terlebih hal ini dilakukan demi kesehatan bersama.

Akan tetapi, ia menggarisbawahi beberapa hal. Seperti, cakupan vaksinasi di Samarinda yang masih rendah hingga masih sulitnya mendapat jatah vaksin.

Kemudian, ketentuan PCR yang mengharuskan masyarakat merogoh kocek lebih dalam hanya untuk pergi jalan-jalan ke mal. Alhasil, hal ini membuatnya berpikir dua kali untuk mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan.

“PCR itu bayar kan ya, mahal juga. Bisa jadi malas sih buat ke sana, mending ndak usah ke mal deh. Kecuali kalau PCR digratiskan atau disediakan vaksin pas mau masuk mal. Itu lebih memudahkan masyarakat,” tuturnya.

Hal sebaliknya disampaikan oleh Jaya, salah satu wiraswasta di Samarinda. Ia sempat mengernyitkan dahi ketika melihat berita mengenai kewajiban kartu vaksin atau tes PCR yang telah diterapkan pemerintah.

[irp]

Menurutnya, kebijakan ini layaknya pisau dengan dua mata. Di satu sisi, kebijakan ini baik untuk dilaksanakan lantaran mal akhirnya dapat beroperasi dan dipastikan aman untuk dikunjungi dengan ketentuan Prokes ketat dan penyertaan sertifikat vaksin atau PCR.

Hal ini dianggap memberikan angin segar bagi sektor perekonomian di Samarinda terutama pelaku usaha dan pegawai mal. Namun, lantaran masih banyak warga yang belum vaksin hal ini dapat berdampak pada intensitas pengunjung.

“Jadi seperti ada pembedaan sih, yang vaksin kan banyak juga, jadi cuma mereka yang bisa ke mal. Sedangkan yang belum vaksin ya kasihan, masa cuma mau jalan ke mal tes PCR. Kan bayar, terus mahal. Mending uangnya untuk keperluan lain. Tapi bagus juga kalau pas kita mau masuk mal disediakan vaksin, bisa vaksin di tempat kan,” ucapnya.

Sehingga, ia pun berharap program vaksinasi dapat terus digalakkan di Samarinda agar terjadi pemerataan.

[irp]

“Hal-hal seperti ini kan yang mendorong pemalsuan kartu vaksin hingga PCR. Tapi kembali lagi kepada masing-masing individu sih,” ujarnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari

Editor: Rachman Wahid

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *