Sejak 2020, perkembangan investasi DPMPTSP Kubar fluktuatif. Meski pencapaian sempat turun Rp1,8 triliun saat 2021, namun nilai investasi meningkat menjadi Rp5,4 triliun di tahun berikutnya.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Henderman Supanji ungkap terkait pengembangan investasi 2022 dan tantangan di tahun 2023.
Selama kurang lebih 3 tahun terakhir sejak 2020 lalu terjadi fluktuasi. Di mana pada tahun 2020 nilai investasi di Kabupaten Kubar kurang lebih Rp3 triliun.
“Kemudian pada tahun 2021 itu turun menjadi Rp1,8 triliun, dan pada tahun 2022 ada kenaikan yang sangat signifikan Rp5,4 triliun,” ujarnya.
Sehingga apabila dibuat semacam grafik dalam bentuk kurfa maka akan didapatkan naik start di 2020 pada angka Rp3 triliun. Kemudian turun tajam ke bawah di 2021 dengan nilai Rp1,8 triliun dan meroket naik pada 2022 dengan Rp5,4 triliun.
Jadi presentase sekira 293 persen. Dalam artinya nyaris ada lonjakan hingga tiga kali lipat. Dia pun berharap dengan investasi yang cukup besar ini akan ada dampak positif yang secara khusus bisa dirasakan oleh Kabupaten Kubar.
“Kita harap dampaknya bisa dirasakan oleh Kabupaten Kubar baik dari sisi pemerintah daerah (pemda) maupun sisi masyarakat,” imbuhnya.
Karena sebagai gambaran, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kubar sendiri kurang lebih Rp2,3 triliun. Sementara investasi pihak ketiga dalam hal ini di bidang swasta, baik dalam negeri maupun asing sebanyak Rp5,4 triliun.
Baca Juga
Artinya, kapasitas dari pihak ketiga untuk menanamkan investasi kurang lebih dua lipat dari APBD Kubar. Maka dia mengharapkan dengan adanya investasi sebesar dua kali lipat itu ada semacam multiplayer efek yang cukup baik kedepannya.
“Baik itu kepada masyarakat secara langsung maupun pemerintah dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu yang sangat kita harapkan,” tegasnya. (adv/dpmptspkaltim/ar/uci)
Penulis: Pewarta
Editor: Suci Surya Dewi
