Mengais Rezeki dari Memanasnya Kota Bontang

Fajri
By
2 Views
Ilustrasi cuaca panas di Kota Bontang. (Andini Maharani Arifin/Akurasi.id)

Memanasnya Kota Bontang membawa berkah tersendiri bagi sebagian masyarakat. Terutama penjual minuman dingin. Dagangan mereka laris karena banyak masyarakat yang mencari.

Kaltim.Akurasi.id, Bontang – Rasa gerah akibat kenaikan suhu yang terjadi beberapa waktu ini di wilayah Kota Bontang membawa berkah tersendiri bagi sebagian masyarakat, terutama penjual minuman dingin. Dagangan mereka laris karena banyak masyarakat yang mencari, terutama mereka yang beraktivitas di luar rumah.

Di sekitar Simpang tiga Jalan Tari Enggang, Kelurahan Guntung, Bontang Utara, Senin (7/8/2023) pukul 12.30 Wita, banyak masyarakat berlalu-lalang di bawah terik matahari serta balutan polusi. Mereka ada yang berjalan kaki, hingga berkendara. Suhu cuaca siang itu berada pada 33 derajat celsius.

Walaupun suhu tersebut masih dikatakan normal, cuaca tetap terasa panas. Banyak masyarakat yang membawa minuman dingin untuk melepas dahaga saat melewati kawasan tersebut. Dahi beberapa di antara mereka juga mengernyit, serta terpolesi keringat.

Keadaan tersebut tentu menguntungkan bagi penjual minuman dingin atau es di kawasan tersebut. Rosna (46) contohnya. Pedagang es doger tersebut mengatakan, penghasilannya cenderung naik sejak beberapa minggu terakhir.

Rosna bilang, penghasilan berjualan minuman saat cuaca panas bisa mencapai Rp 200 ribu per harinya. Dua kali lipat dari biasanya. Ia menjual minumannya seharga Rp 5.000 satu porsi.

“Kalau terik seperti ini biasa dapat paling banyak Rp 200 ribu perhari. Jika dibandingkan dengan hari biasa sekitar Rp 80.000 sampai Rp 150 ribu,” Kata Rosna kepada wartawan Akurasi.id, Senin (7/8/2023).

Pembeli dagangan di kawasan tersebut memang cukup banyak. Salah satu pembeli yang tengah memesan minuman pada Rosna ialah warga Guntung, Dini (22). Karyawan swasta itu bak memiliki ”ritual” untuk menyempatkan diri membeli minuman dingin pada jam istirahat kerja.

Gerah tidak hanya dirasakan Dini ketika siang hari. Saat malam hari, ia juga merasakan suhu di rumahnya lebih panas dari biasanya. Bahkan, hampir setiap malam ia harus tidur dengan bantuan kipas angin karena tidak kuat dengan suhu panas di rumahnya. ”Mungkin kalau menggunakan pendingin ruangan (AC) bisa sedikit sejuk. Namun, di rumah hanya menggunakan kipas angin sebagai pendingin,” ujar Dini.

Dampak Kenaikan Suhu Juga Dirasakan Pekerja Ojek Daring

Tidak hanya pedagang minuman dingin, dampak kenaikan suhu juga dirasakan salah satu pekerja ojek daring. Pengemudi ojek daring, Jarwo (27), mengatakan, dirinya sering mendapat order pengantaran minuman di siang hari pada akhir-akhir ini. Padahal, biasanya ia lebih sering mendapatkan order pengantaran penumpang.

Bahkan, cuaca panas membuatnya sempat mengganti jadwal kerja dari semula pagi-sore menjadi sore-malam. “Iya, beberapa minggu ini sering dapat orderan minuman kalau siang. Mungkin karena cuaca panas,” ujar Jarwo.

Perubahan aktivitas dan bahkan ada yang ketiban tambahan rezeki di Bontang ini bisa jadi karena dampak panas yang ditimbulkan oleh cuaca panas ekstrem yang melanda semua daerah di Indonesia termasuk Kota Bontang. Dalam satu bulan terakhir, cuaca panas di Kota Bontang lebih menyengat dari biasanya. Bahkan dari pantauan yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu tertinggi di Kota Bontang mencapai 33 derajat celcius bahkan berpotensi meningkat. (*)

Penulis : Andini Maharani Arifin
Editor: Fajri Sunaryo

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *