Menjaga Suhu Tubuh di Tengah Cuaca Panas

Fajri
By
2 Views
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr. Anwar. (Dok. Pribadi)

Beberapa pekan terakhir, suhu panas terjadi di wilayah Kota Bontang. Suhu panas tersebut perlu diantisipasi oleh masyarakat. Cuaca yang panas dapat berdampak buruk pada kesehatan, mulai dari dehidrasi, hingga heat stoke. Itu sebabnya setiap orang diharapkan bisa menjaga suhu tubuhnya tetap stabil.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Beberapa pekan terakhir, suhu panas terjadi di wilayah Kota Bontang. Bahkan, suhu maksimum yang tercatat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencapai 34,2 derajat celsius.

Suhu panas tersebut perlu diantisipasi oleh masyarakat. Cuaca yang panas dapat berdampak buruk pada kesehatan, mulai dari dehidrasi, hingga lemas. Itu sebabnya setiap orang diharapkan bisa menjaga suhu tubuhnya tetap stabil.

“Suhu panas yang terjadi di Kota Bontang patut diwaspadai. Dalam kondisi panas seperti saat ini risiko dehidrasi amat tinggi. Itu sebabnya pastikan asupan cairan tubuh tetap terjaga,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr. Anwar, kepada wartawan Akurasi.id, Rabu (9/8/2023).

Untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil, dr. Anwar menyarankan agar masyarakat Kota Bontang jangan terlalu sering beraktivitas diluar rumah. Apalagi saat siang hari. “Sebisa mungkin hindari sinar matahari secara langsung bila keluar rumah. Terutama saat cuaca panas,” ujarnya.

Bahaya Dehidrasi

Ia juga mengimbau agar masyarakat banyak minum air putih. Hal itu bertujuan untuk mencegah dehidrasi. Menurutnya, dehidrasi yang dialami seseorang tidak boleh diremehkan. Dehidrasi yang tidak segera diatasi dapat berdampak buruk bagi tubuh.

Tanda awal yang muncul pada seseorang yang mengalami dehidrasi, yakni bibir kering, rasa haus, pusing, serta tubuh lemas. Selanjutnya, seseorang juga dapat mengalami penurunan tekanan darah yang kemudian dapat kehilangan kesadaran dan pingsan.

“Intinya jangan terlalu sering melakukan kegiatan yang berat saat dibawah sinar matahari. Pilihlah tempat yang sejuk sehingga suhu tubuh tetap terjaga. Jangan lupa juga perhatikan asupan makanan, olahraga dan kebersihan,” jelasnya.

Selain dehidrasi, kata dr.Anwar, kondisi yang lebih buruk akibat suhu panas tinggi pada seseorang, yakni pitam panas atau heat stroke. Pitam panas terjadi karena suhu panas terperangkap di dalam tubuh.

Biasanya, kondisi ini juga terjadi karena tubuh kekurangan cairan sehingga darah dan oksigen tidak bisa mengalir ke seluruh tubuh. Kondisi ini patut diwaspadai. dr.Anwar bilang, konsumsi air minum yang cukup sangat penting di tengah suhu panas yang tinggi saat ini. Jika perlu, cairan yang mengandung elektrolit bisa dikonsumsi.

Ketua IDI itu melanjutkan, masyarakat juga perlu memperhatikan perawatan kulit. Seperti menggunakan sunscreen jika beraktivitas diluar rumah. Sebisa mungkin menghindari kondisi kulit yang kering agar terhindar dari rasa gatal.

“Kalau bisa kenakan baju berbahan ringan, memakai topi atau payung, serta menghindari pemakaian baju berwarna gelap. Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup baju sebelum keluar rumah,” kata dr.Anwar.(*)

Penulis : Diva Ramadhani P
Editor: Fajri Sunaryo

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *