Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh UMKM dari program Kemitraan Usaha Besar dan UMKM ini, di antaranya, akses pasar yang lebih luas.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur (Kaltim) akan memperluas program kemitraan antara usaha besar dan usaha kecil menengah (UMKM) ke empat wilayah, yaitu Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Samarinda, dan Balikpapan.
Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto mengatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pasar dan pengembangan kapasitas UMKM di Kaltim.
“Tahun 2023, program kemitraan ini sudah diuji coba di Kutai Kartanegara (Kukar) dan hasilnya cukup positif. Dalam waktu tiga minggu, tercatat transaksi senilai Rp 24 miliar,” kata Puguh di Samarinda, belum lama ini.
Puguh menjelaskan, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh UMKM dari program kemitraan ini, di antaranya, akses pasar yang lebih luas. Pasalnya UMKM akan mendapatkan kesempatan untuk memasarkan produknya kepada perusahaan besar yang menjadi mitra.
Kemudian dapat menjadi ajang pengembangan kapasitas. Karena UMKM akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari perusahaan besar untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya.
Selanjutnya akan terjadi peningkatan daya saing, UMKM akan menjadi lebih kompetitif di pasar dengan mengikuti standar dan persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan besar.
Puguh mengatakan, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh UMKM untuk menjadi mitra dalam program ini, yakni memiliki produk atau layanan yang berkualitas dan berdaya saing, memiliki legalitas usaha yang lengkap, dan memiliki komitmen untuk mengembangkan usahanya.
Baca Juga
Puguh berharap, program kemitraan ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing UMKM di Kaltim dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami harap program ini dapat membantu UMKM di Kaltim untuk naik kelas dan meningkatkan ekonomi lokal,” tandasnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id