Kunjungan masyarakat umum ke pura disambut dengan hangat umat Hindu, namun perlu diiringi dengan pemahaman dan penghormatan terhadap tata cara yang berlaku.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pura, tempat suci bagi umat Hindu, tak hanya memancarkan aura spiritualitas, tetapi juga menyimpan kekayaan budaya dan kearifan lokal. Di balik temboknya, tersimpan nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun.
Lebih dari sekadar tempat ibadah, pura membuka pintunya bagi masyarakat umum, mengundang mereka untuk menjelajahi budaya dan nilai-nilai toleransi yang dijunjung tinggi oleh umat Hindu.
“Pura merupakan tempat suci untuk memuja Sang Hyang Widhi dan roh leluhur,” ungkap Tuti Ketut Witana, Wakil Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda, Minggu (10/3/2024).
Kunjungan masyarakat umum ke pura disambut dengan hangat, namun perlu diiringi dengan pemahaman dan penghormatan terhadap tata cara yang berlaku. Wanita yang sedang haid atau nifas diimbau untuk menunda kunjungannya, demi menjaga kesucian tempat ibadah.
“Kesucian dan kebersihan pura menjadi prioritas utama,” ujar Tuti.
Tata cara berpakaian pun menjadi perhatian penting. Wanita diimbau untuk mengenakan senteng, kain yang melambangkan pengikatan pikiran negatif dan menjaga hati, sementara laki-laki diwajibkan menggunakan udeng, kain penutup kepala.
“Pakaian ini merupakan simbol penghormatan dan upaya menjaga kesucian pura,” jelas Tuti.
Warna putih menjadi pilihan utama, melambangkan kebersihan dan kesucian. Umat Hindu diimbau untuk menghindari rok pendek, pakaian ketat, dan tipis saat memasuki pura.
Terbukanya pura bagi masyarakat umum merupakan wujud toleransi umat Hindu. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling menghormati dan understanding antarumat beragama.
“Kunjungan ini menjadi kesempatan untuk mempelajari budaya Hindu dan mempererat tali persaudaraan antarumat beragama,” kata Tuti.
Di balik aturan dan tata cara yang berlaku, terdapat nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur. Menghormatinya berarti menjaga kelestarian budaya dan tradisi Hindu.
“Masyarakat umum yang berkunjung ke pura diharapkan dapat memahami dan menghormati nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” ujar Tuti. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id