
Kawasan tepian Mahakam dibuka 20 November 2021. Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Rusmadi juga menyampaikan, pembukaan Tepian Mahakam ini akan dilakukan dengan pengawasan ekstra.
Akurasi.id, Samarinda – Pembukaan kawasan tepian Mahakam segmen depan Kantor Gubernur Kaltim tinggal menghitung hari. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bakal melakukan pembukaan pada 20 November 2021 mendatang.
Pembukaan akan dilakukan mengacu waktu yang termuat dalam instruksi teranyar Wali Kota Samarinda, yakni mulai pukul 16.00 – 21.30 Wita. Seiring dengan pembukaan area tersebut, sebanyak 27 kelompok pedagang kaki lima (PKL) juga kembali diizinkan berdagang.
Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi menuturkan, pembukaan kawasan kuliner segmen depan kantor gubernur Kaltim itu menindaklanjuti permintaan Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM). Namun demikian, ia menegaskan, pembukaan kawasan Tepian Mahakam itu harus memperhatikan fungsi utama kawasan Tepian Mahakam sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Kami ingin membuka kembali PKL di Tepian Mahakam. Apalagi kemarin wali kota se-Kalimantan juga memberikan apresiasi, bahwa Sungai Mahakam itu luar biasa. Sehingga, akan betul-betul kami manfaatkan. Tapi fungsi RTH tetap harus dipertahankan,” kata dia kepada awak media, Kamis (11/11/2021).
Ia menjelaskan, pihak Bankaltimtara melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) juga turut membantu 27 kelompok pedagang dengan menyediakan 27 unit gerobak. Untuk sementara waktu, kata Rusmadi, Pemkot Samarinda tidak akan menarik retribusi kepada PKL. Persoalan itu akan dibicarakan di kemudian hari.
“Kami terlebih dahulu mengedepankan PKL itu supaya bisa tertib di Kota Tepian ini,” ujarnya.
[irp]
Rusmadi menyebut, terpilihnya 27 PKL yang berasal dari IPTM sendiri telah melalui proses negosiasi cukup panjang. Dengan mempertimbangkan potensi penyebaran Covid-19 dan fungsi kawasan Tepian Mahakam sebagai RTH.
“Dari 130 pedagang hanya dibolehkan 27 saja. Artinya betul-betul mempertimbangkan RTH. Jangan sampai dengan adanya PKL menghilangkan fungsi utama tersebut. Kalau kemudian taman ini bisa memberikan manfaat ekonomi, akan kami lakukan dengan memperhitungkan fungsinya juga,” ujarnya.
Seiring dibukanya kawasan tepian Mahakam segmen depan Kantor Gubernur tersebut, Rusmadi memaparkan, parkir kendaraan tidak diperbolehkan berada di kawasan tepian. Area parkir bakal dialihkan ke Kantor Gubernur Kaltim, yakni di Jalan Semeru dan Jalan Merapi.
[irp]
“Nanti juru parkir juga berasal dari warga yang dibina Dinas Perhubungan Samarinda. Retribusinya untuk pendapatan asli daerah (PAD) tetap ada,” paparnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Rusmadi juga menyampaikan, pembukaan tepian Mahakam ini akan dilakukan dengan pengawasan ekstra. Dikarenakan tak ingin meningkatnya pengunjung yang dapat menyebabkan kerumunan.
“Kami ada pengawasan ekstra. Supaya pembatasan orang-orang itu juga bisa diawasi. Tapi mungkin hanya awal saja, dan sisanya bisa mengalir. Dan mudah-mudahan Covid-19 segera hilang dari kota ini,” lanjut Rusmadi.
Sementara itu, Penanggung Jawab IPTM Heldy menuturkan, pihaknya menyepakati apa yang telah diatur oleh Pemkot Samarinda. Pihaknya pun tak masalah jika terdapat retribusi yang ditarik oleh pemkot di waktu mendatang.
[irp]
“Kami malah senang jika ditarik, karena pemerintah jadi ada tanggung jawab untuk membina. Terlebih, tarif retribusi dari pemerintah jauh berbeda dengan swasta yang mungkin sampai Rp1,5 juta. Kalau pemerintah tidak sampai segitu,” ucapnya.
Meski demikian, Heldy menyebut, masih ada fasilitas jualan yang kurang, yaitu toilet. Dalam hal ini ia memaparkan, bahwa pemerintah telah berencana mengganti toilet yang ada dengan tempat yang lebih representatif. Sehingga, membuat pengunjung lebih nyaman.
“Termasuk dengan airnya dari PDAM, untuk tempat cuci tangan juga,” tuturnya (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi