Sempat Ditolak Sopir Angkot, Kini Bus BCT Kembali Beroperasi

Devi Nila Sari
11 Views
Tampak penumpang yang hendak naik ke bus Balikpapan City Trans (BCT). (Istimewa)

Dishub Balikpapan Menyebut BCT Kembali Beroperasi Selama Kurang Lebih 3 Pekan, Mulai 1 – 20 Agustus 2024.

Kaltim.akurasi.id, Balikpapan – Bus Balikpapan City Trans (BCT) akan kembali beroperasi. Uji coba ini akan berlangsung selama hampir 3 pekan, mulai 1 sampai 20 Agustus 2024.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan, Adwar Skenda Putra menjelaskan, uji coba ini merupakan uji coba lanjutan. Sesuai MoU wali kota Balikpapan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan masa operasional selama tiga tahun. Apabila uji coba sukses, maka BCT siap melayani perjalanan warga Balikpapan sesuai rute yang ditentukan.

Di mana, proses evaluasi akan terus dilakukan selama masa uji coba tersebut. Untuk memastikan kelayakan dan simulasi pemberhentian di titik-titik pemberhentian halte bus. Termasuk, pembatasan jumlah penumpang. Sebagai informasi, dalam masa uji coba penumpang BCT dibatasi 30 sampai 35 orang.

“BCT akan kembali dijalankan mulai 1 Agustus. Pembayarannya wajib menggunakan e-money atau uang elektronik,” tuturnya saat dikonfirmasi via selular, Rabu (31/7/2024).

Ia menerangkan, penggunaan e-money pada BCT merupakan hal yang lumrah sebab BCT merupakan angkutan massal berbasis sistem by the service (BTS) atau pembelian layanan transportasi oleh pemerintah yang melibatkan operator.

Di mana dengan adanya layanan yang merupakan subsidi dari pemerintah ini, pihak operator bisa menjalankan kendaraan dengan aman dan tidak perlu ugal untuk mengejar setoran. Sehingga, uang elektronik dipilih untuk mempermudah proses pembayarannya.

“Kenapa memilih e-money, itu yang paling compitable (memungkinkan) untuk bisa digunakan,” jelasnya.

BCT Hadir untuk Melengkapi Transportasi Umum di Balikpapan

Saat ditanya terkait adanya penolakan oleh para supir angkot. Ia membenarkan, bahwa para sopir angkot menolak BCT dengan alasan khawatir akan mempengaruhi pendapatan mereka.

Namun, menurutnya, penolakan tersebut terjadi karena mereka termakan oleh berita-berita hoax. Padahal, keberadaan BCT memiliki rute operasional yang berbeda dengan sopir angkot. Sudah ditetapkan dan tidak boleh berhenti di sembarang tempat kecuali di bus setop.

Selain itu, BCT hanya diperbolehkan bagi penumpang yang menggunakan uang elektronik, sebab BCT tidak menerima uang tunai. Oleh karena itu, masyarakat yang tidak terbiasa dengan e-money bisa menggunakan angkot sebagai pilihan transportasi.

“Mereka belum tahu mekanisme sistem operasional BCT seperti apa. Untuk dapat naik BCT juga kan masyarakat terpilih. Menurut saya orang yang biasa menggunakan angkot enggak akan lari ke BCT,” kata pria yang akrab disapa Edo.

Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah menghadirkan BCT dengan harapan menjadi alternatif transportasi. Guna mengurangi pembelian atau penggunaan kendaraan pribadi yang saat ini menyebabkan kemacetan di Kota Minyak, sapaan Kota Balikpapan.

“Menjadi kewajiban pemerintah untuk menyediakan angkutan umum masal. Dengan harapan, masyarakat mau menggunakan angkutan umum. Mau itu angkot, mau itu BCT terserah. Kedua itu menjadi pilihan masyarakat,” tutupnya. (*)

Penulis: Dhion
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *