Asti Mazar Dorong Penguatan Perlindungan Perempuan dan Anak di Kutai Timur

Fajri
By
3 Views
Asti Mazar, anggota DPRD Kutim. (ist)

Asti Mazar, anggota DPRD Kutim, menyoroti tingginya angka kekerasan di Kutai Timur. Ia mendorong penguatan sosialisasi Perda Perlindungan Perempuan dan Anak serta penyediaan fasilitas “rumah aman” untuk mendukung korban kekerasan.

Kaltim.akurasi.id, Sangatta – Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Kutai Timur menjadi perhatian serius bagi Anggota DPRD Kutim, Asti Mazar. Ia menegaskan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak harus menjadi prioritas bersama, terutama melalui penguatan implementasi Peraturan Daerah (Perda) yang ada.

Menurut Asti, sosialisasi Perda Perlindungan Perempuan dan Anak harus dilakukan secara konsisten oleh pemerintah daerah dan DPRD agar masyarakat lebih memahami hak-hak mereka.

“Sosialisasi ini tidak bisa hanya dilakukan sekali-sekali. Harus ada komitmen berkelanjutan dari pemerintah dan DPRD untuk menyampaikan aturan ini kepada masyarakat, terutama perempuan dan anak yang rentan menjadi korban kekerasan,” tegas Asti, Selasa (19/11/2024).

Sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kutai Timur, Asti juga menyoroti kekurangan fasilitas pendukung, seperti rumah aman bagi korban kekerasan. Menurutnya, Kutai Timur perlu segera menghadirkan layanan ini untuk memberikan rasa aman bagi korban yang membutuhkan perlindungan.

“Anak-anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan memerlukan tempat perlindungan. Rumah aman ini penting, karena mereka membutuhkan tempat untuk mengadu dan merasa didampingi,” jelasnya.

Asti juga mengungkapkan pentingnya pemberdayaan perempuan di Kutai Timur agar mereka lebih mandiri. Dengan mendorong perempuan untuk terlibat dalam kegiatan positif dan mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), ia yakin perempuan dapat lebih kuat menghadapi tantangan hidup, termasuk jika berada dalam situasi kekerasan.

“Perempuan memiliki peran besar, tidak hanya sebagai ibu rumah tangga tetapi juga sebagai pilar ekonomi keluarga. Pemberdayaan ini penting agar mereka memiliki kemandirian ekonomi dan kekuatan untuk bangkit,” tambah Asti.

Asti menegaskan bahwa perhatian terhadap isu perempuan dan anak harus lebih diutamakan. Ia berkomitmen untuk terus mendorong pembinaan, pendampingan, serta penyediaan fasilitas pendukung di Kutai Timur.

“Tidak cukup hanya mendengar masalah mereka, kami harus mengambil tindakan nyata untuk membantu perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan,” tutupnya. (adv/dprdkutim)

Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *