Jelang Iduladha, Pedagang Hewan Kurban di Samarinda Keluhkan Penurunan Omzet

Devi Nila Sari
31 Views
Potret hewan kurban di beberapa lapak penjualan hawan kurban di Samarinda. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Pedagang hewan kurban di Samarinda keluhkan penurunan omzet penjualan tahun ini. Daya beli berkurang pun dinilai sebagai salah satu penyebabnya.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hirjiah, pedagang hewan kurban di Samarinda mulai mengeluhkan turunnya omzet penjualan. Pedagang menilai hal ini terjadi lantaran daya beli masyarakat tahun ini berkurang.

Salah satu pedagang hewan kurban, Dafi mengungkapkan, penjualan tahun ini terasa lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Padahal, ia sudah menyiapkan stok ratusan ekor hewan kurban, yakni 120 ekor sapi dan 107 ekor kambing.

Hewan kurban ini dibanderol dengan harga dari Rp15 juta untuk sapi, dan mulai dari Rp3 juta untuk kambing.

“Penjualan agak berbeda dibanding tahun lalu, daya beli masyarakat agak berkurang. Karena Iduladha jatuhnya Juni, kemungkinan orang mikirnya masih agak lama,” tutur Dafi.

Menurutnya, tren penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor utama lesunya penjualan hewan kurban tahun ini. Ia menilai, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih turut memengaruhi minat masyarakat untuk berkurban.

“Ekonomi sekarang agak lesu, jadi orang-orang mungkin merasa cukup berat untuk beli hewan kurban. Padahal kami sudah siapkan stok dan ikut semua aturan pemerintah,” tambahnya.

Hewan Kurban Dipastikan Sehat dan Layak Makan

Lebih lanjut, Dafi mengungkapkan, bahwa dirinya mendatangkan hewan kurban dari luar daerah, khususnya dari Malang, Jawa Timur, dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebelum dijual, hewan-hewan tersebut telah melalui proses vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan sesuai prosedur dari dinas terkait.

“Semua hewan sudah divaksin dan dicek kesehatannya sebelum dikirim ke sini. Kami pastikan hewan yang dijual sehat dan layak untuk kurban,” ujarnya.

Meski penjualan masih tergolong rendah, baru sekitar 50 persen dari target, Dafi tetap optimistis. Ia berharap, pembeli akan mulai berdatangan pada awal Juni, terutama satu minggu menjelang Hari Raya Kurban.

“Kami semua para pedagang berharap ada peningkatan penjualan di awal Juni. Biasanya memang pembeli datang ramai-ramai pas H-7. Mudah-mudahan tren itu tetap terjadi tahun ini,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *