Tiongkok Kuasai Investasi di Kaltim, Hanya dengan Tujuh Proyek

Fajri
By
3 Views
Foto: Ilustrasi Republik Rakyat Tiongkok. (Istimewa)

Pada triwulan I 2025, Tiongkok menjadi kontributor terbesar investasi di Kaltim dengan nilai Rp1,47 triliun hanya dari tujuh proyek. Total realisasi investasi Kaltim capai Rp19,82 triliun, serap lebih dari 23 ribu tenaga kerja.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dari 30 negara yang menanamkan modalnya di Kalimantan Timur (Kaltim), Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berhasil menjadi investor terbesar pada triwulan I tahun 2025.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana, menyebut Negeri Tirai Bambu itu telah merealisasikan investasi pada tujuh proyek dengan nilai USD98,58 juta atau sekitar Rp1,47 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 30,76 persen dari total nilai investasi di Kaltim pada periode ini.

“Sedangkan investor asal Singapura telah merealisasikan investasinya sebesar USD59,94 juta atau setara Rp899,10 miliar, setara dengan 18,70 persen dari total investasi, pada 271 proyek,” terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima media ini.

Sementara itu, investor asal Malaysia merealisasikan investasi senilai USD41,00 juta atau setara Rp615,14 miliar, setara 12,79 persen dari total investasi, pada 111 proyek.

Secara keseluruhan, hingga Maret 2025, total realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Kalimantan Timur mencapai Rp19,82 triliun. Nilai ini terdiri atas PMDN sebesar Rp12,60 triliun dan PMA sebesar Rp7,21 triliun.

Jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun 2025 sebesar Rp79,86 triliun, capaian ini baru memenuhi 19 persen target, dengan total 5.749 proyek dan serapan tenaga kerja mencapai 23.226 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23.118 merupakan tenaga kerja Indonesia dan 108 orang merupakan tenaga kerja asing.

Di tingkat nasional, realisasi investasi PMDN di Kalimantan Timur pada triwulan I 2025 menempati peringkat ke-6 setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, dan Banten.

“Sementara itu, realisasi investasi PMA berada di peringkat ke-10 nasional, setelah Jawa Barat, Sulawesi Tengah, DKI Jakarta, Maluku Utara, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Bali,” pungkas Fahmi. (Adv/diskominfokaltim/yed)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *