Klinik Psikiatri RSUD Taman Husada Bontang siap memberikan layanan konsultasi untuk siapa pun yang membutuhkan pendampingan kesehatan mental.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Banyak orang mengira seseorang yang tampak ceria dan aktif sehari-hari pasti terbebas dari depresi. Padahal, anggapan ini tidak selalu benar. Spesialis Kedokteran Jiwa di Klinik Psikiatri RSUD Taman Husada Bontang dr. Dewi Maharni, M.Sc., Sp.KJ menegaskan bahwa depresi tidak selalu ditandai dengan ekspresi wajah muram atau perilaku menyendiri.
Menurut dr. Dewi, seseorang yang tampak ceria di depan orang lain justru bisa jadi sedang berjuang sendirian menghadapi rasa sakit emosional yang mendalam. “Ada mitos bahwa orang yang ceria tidak mungkin mengalami depresi. Itu tidak benar,” tegasnya saat ditemui di RSUD Taman Husada, belum lama ini.
Ia menjelaskan, banyak pasien yang menutupi rasa depresinya dengan bersikap seolah baik-baik saja agar tidak menimbulkan rasa khawatir bagi orang di sekitarnya. Fenomena ini disebut dengan istilah smiling depression, di mana penderita depresi berusaha tampil normal dan ceria, padahal sebenarnya merasa kosong atau sangat terluka di dalam.
“Depresi itu bukan hanya terlihat dari menangis atau murung saja. Bisa saja seseorang tampak ceria, tetap bersosialisasi. Tetapi ketika sendirian, ia merasa hampa, putus asa, atau bahkan memiliki keinginan mengakhiri hidup,” jelas dr. Dewi.
Ia juga menambahkan, masyarakat perlu lebih peka terhadap orang-orang terdekat, meski terlihat ceria sekalipun. Apabila ada perubahan perilaku mendadak, seperti menjadi lebih mudah marah, sulit tidur, kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasanya disukai, atau penurunan konsentrasi, maka itu bisa menjadi tanda depresi yang harus diwaspadai.
“Kita harus menghapus stigma bahwa hanya orang yang tampak sedih yang bisa depresi. Kenyataannya, banyak yang menutupi depresinya dengan berbagai cara agar tidak terlihat lemah,” sambungnya.
Dokter Dewi pun mengimbau kepada masyarakat, apabila merasakan tanda-tanda depresi, jangan ragu untuk segera meminta bantuan profesional. Klinik Psikiatri RSUD Taman Husada Bontang sendiri siap memberikan layanan konsultasi untuk siapa pun yang membutuhkan pendampingan kesehatan mental.
“Kalau ada yang merasa terbebani, cemas, atau sedih berkepanjangan, segeralah datang berkonsultasi. Tidak perlu malu,” ujar dr. Dewi.
Di Klinik Psikiatri RSUD Taman Husada, pasien bisa mendapatkan pemeriksaan dan pendampingan dengan prosedur yang mudah, termasuk pelayanan bagi peserta BPJS. Jadwal praktik klinik ini berlangsung setiap Senin hingga Kamis pukul 08.00–13.00 Wita, dan Jumat pukul 08.00–11.30 Wita.
Dokter Dewi berharap, semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap kesehatan mental dan tidak menganggap remeh tanda-tanda depresi, meskipun tersembunyi di balik senyum. Bahkan adanya edukasi seperti ini, diharapkan stigma negatif terhadap pasien psikiatri juga akan berkurang. RSUD Taman Husada berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan yang ramah, profesional, dan menjangkau semua kalangan demi menciptakan masyarakat yang sehat jiwa dan raga.
“Jangan menunggu sampai terlambat. Jika ada masalah, segera cari pertolongan,” pesannya. (adv/rsudtamanhusadabontang/cha/uci)
Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi