Nilai ekspor Kaltim per Juli 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, nilai ekspor mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat terjadi kenaikan nilai ekspor selama Juli 2025 lalu dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana peningkatan ini mencapai 1.702,60 juta dolar Amerika Serikat dibandingkan tahun sebelumnya.
Kendati demikian, nilai ekspor yang dihasilkan oleh Tanah Benua Etam, nama lain Kaltim, ini justru mengalami penurunan dalam setahun terakhir. Dari angka yang dihasilkan pada Juli 2025, angka ini lebih rendah dibandingkan Juli 2024, yaitu 2.024,20 juta dolar AS. Dalam kata lain telah terjadi penurunan sebesar 15,89 persen.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana menyebut, jika perkembangan ekspor ini dibagi menjadi dua, yaitu non migas dan migas. Adapun pada Juli 2025 nilai ekspor migas pada 2025 sebesar 179,40 juta dolar AS, Juni 2025 sebesar 138,47 juta dolar AS, sedangkan Juli 2024 sebesar 181,70 juta dolar AS.
Sementara itu, untuk sektor non migas nilainya adalah pada Juli 2025 1.523,20 juta dolar AS, Juni 2024 1.476,29 juta dolar AS, dan Juli 2025 sebesar 1.842,50 juta dolar AS.
“Dari data ini kita bisa ketahui jika ekspor non migas menyumbang 89,46 persen dari total ekspor Juli 2025,” terangnya pada pernyataan tertulis yang diterima oleh media ini, Senin (1/9/2025).
Tiongkok jadi Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim
Adapun perkembangan ekspor ini dapat dibagi menjadi beberapa sektor. Di mana migas menyumbang 179,40 juta USD. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 29,56 persen apabila dilihat dari month to month (m-t-m) dan turun sebesar 1,27 persen secara year on year (y-o-y).
Kemudian sektor pertanian berhasil berkontribusi sebesar 2,56 juta USD, mengalami kenaikan 68,42 persen secara m-t-m dan penurunan 17,68 persen secara y-o-y. Berbeda dengan sektor sebelumnya, industri pengolahan dengan nila 408,58 juta USD justru mengalami penurunan secara m-t-m sebesar 5,44 persen dan naik secara y-o-y sebesar 20,31 persen.
Terakhir pertambangan dan lainnya berhasil terjual sebesar 1.112,06 juta USD, di mana angka ini naik 12,28 persen secara m-t-m dan turun 25,85 persen secara y-o-y.
“Apabila dipresentasikan maka tambang menyumbang 65,31 persen, industri 24 persen, migas 10,54 persen, dan pertanian 0,15 persen,” sambungnya.
Pihaknya pun mencatat negara dan kawasan yang menjadi tujuan utama ekspor non migas dari Benua Etam. Seperti periode sebelumnya, Tiongkok kembali menjadi kontributor utama yaitu sebesar 32,67 persen dari total ekpor yang ada. Disusul oleh India 13,49 persen dan Jepang 6,96 persen.
“Kalau disimpulkankita berhasil ekspor ke negara-negara di ASEAN senilai 294,34 juta dolar USD atau 19,32 persen. Sedangkan negara di Uni Eropa seharga 19 juta dolar USD setara 1,25 persen,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari