Diketahui hingga tahun 2036, masih ada sekira 30 perusahaan tambang Samarinda yang memiliki IUP aktif sesuai data Dinas ESDM Kaltim beserta MOMI.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Harapan Kota Samarinda bebas dari aktivitas tambang pada 2026 tampaknya masih jauh dari kenyataan. Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim serta Minerba One Map Indonesia (MOMI) per Agustus 2025, tercatat masih ada 30 Izin Usaha Pertambangan (IUP) batu bara yang aktif di wilayah Samarinda, dengan masa berlaku hingga tahun 2036.
Kendati demikian, Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto, menegaskan bahwa langkah Pemkot Samarinda untuk tidak memperpanjang IUP patut diapresiasi karena sejalan dengan kebutuhan kota untuk memperluas ruang terbuka hijau.
“Kota memang membutuhkan ruang terbuka hijau, dan kami mengapresiasi jika tidak ada aktivitas pertambangan baru. Namun, izin yang masih berlaku akan tetap dijalankan sampai masa berlakunya berakhir sesuai ketentuan,” jelas Bambang.
Bambang juga menyebutkan setelah 2026, masih terdapat puluhan perusahaan tambang lain yang izinnya baru akan habis pada 2027, 2028, bahkan hingga 2036. Dari data MOMI, sejumlah perusahaan yang izinnya habis pada 2025 dan 2026 di antaranya Putra Mahakam Mandiri pada 14 Desember 2025, Dunia Usaha Maju pada 15 Desember 2026, Gelinggang Mandiri habis 27 Desember 2026, dan Limbuh yang masa izinnya berakhir pada 16 Desember 2026.
Namun, berdasarkan data tersebut, rupanya masih banyak IUP yang akan berakhir setelah 2026. Di antaranya:
– Berkat Nanda: habis 30 Oktober 2027
– Nuansacipta Coal Investment: habis 28 Agustus 2027
– Sungai Berlian Jaya: habis 20 Januari 2027
– Atap Tri Utama: habis 27 Mei 2028
– Bara Energi Kaltim: habis 6 Agustus 2028
– Bismillah Res Kaltim: habis 1 April 2028
– Cahaya Energi Mandiri: habis 19 April 2028
– Energi Cahaya Industrutama: habis 23 Juli 2028
– Mutiara Etam Coal: habis 14 Agustus 2028
– Krida Makmur Bersama: habis 7 September 2028
– Pertambangan Bara Sumber Makmur – habis 21 Oktober 2028
– Regent Kaltim Anugerah – habis 24 Oktober 2028
– Tiara Bara Borneo: habis 22 Oktober 2028
– Rinda Kaltim Anugerah: habis 18 November 2029
– Mampala Jaya: habis 30 Januari 2029
– Anugerah Bara Insan: habis 27 Juli 2030
– Makkari Tutu Abadi: habis 18 Mei 2031
– Lanna Harita Indonesia: habis 28 September 2031
– Insani Bara Perkasa: habis 16 Januari 2036
– Beberapa IUP Gabungan (Samarinda-Kukar): habis 28 September 2031 (total >17.000 ha)
– Mahakam Sumber Jaya: habis 10 September 2034
– Internasional Prima Coal: habis 30 November 2036
Dengan demikian, meskipun tidak ada perpanjangan izin baru, aktivitas tambang batu bara di Samarinda dipastikan masih akan berlangsung hingga lebih dari 10 tahun ke depan. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi