Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda kembali jadi sorotan setelah laporan makanan basi mencuat dari SMA 13 Samarinda. Menyikapi hal itu, Satgas MBG langsung melakukan evaluasi menyeluruh terhadap vendor penyedia layanan.
Ketua Satgas MBG Samarinda, Suwarso, menyebut pihaknya sudah lebih dulu memanggil seluruh vendor dan tenaga ahli gizi sebelum kasus ini ramai diperbincangkan. Mereka diingatkan mengenai standar ketat mulai dari pemilihan bahan, cara pengolahan, pengemasan, hingga ketepatan distribusi.
“Faktanya, laporan makanan basi tetap ada. Kami segera turun bersama pihak sekolah, guru, puskesmas, dan pengawas provinsi untuk memeriksa kondisi di lapangan,” tegas Suwarso.
Dari pengecekan awal, dugaan penyebab mengarah pada kesalahan teknis dalam pengolahan dan pengemasan. Salah satunya, nasi goreng yang dikemas saat masih terlalu panas sehingga mempercepat proses pembusukan.
“Masalah teknis seperti ini sudah sering kami tekankan. Vendor wajib paham risiko jika tidak mengikuti standar,” ujarnya.
Suwarso menambahkan, setiap penyedia makanan diwajibkan memiliki fasilitas dapur yang memenuhi standar minimal 400 meter persegi dengan jalur produksi higienis, mulai dari bahan mentah hingga makanan siap saji.
Meski demikian, Satgas belum akan menjatuhkan sanksi berat. Menurut Suwarso, pembinaan dan pelatihan akan terus dilakukan agar kualitas layanan meningkat.
“Program MBG adalah mandat nasional. Pendekatannya bukan hanya menghukum, tapi memastikan kualitas pelayanan terus membaik,” jelasnya.
Terkait isu adanya larangan siswa mendokumentasikan makanan bermasalah, Suwarso menepis kabar tersebut. Ia menegaskan, laporan dari masyarakat justru dibutuhkan selama bisa dipertanggungjawabkan.
“Kami tidak pernah melarang anak-anak memotret. Kalau ada masalah, vendor akan ditegur. Tapi informasinya harus valid,” katanya.
Suwarso menekankan, vendor tidak boleh hanya mengejar keuntungan semata.
“Program ini investasi untuk masa depan anak-anak kita. Keseriusan semua pihak sangat dibutuhkan,” jelasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id