Setelah Gembok Rujab Bupati, 70 KK Sungai Parit Kini Nikmati Air Bersih

Aksi warga Sungai Parit menggembok kran air di rumah jabatan bupati PPU beberapa bulan lalu tak sia-sia. Kini, puluhan kepala keluarga sudah merasakan aliran air bersih, meski masih ada 10 rumah yang menunggu giliran.
Fajri
By
2.7k Views

Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Aksi protes warga Kelurahan Sungai Parit, Penajam Paser Utara (PPU), beberapa bulan lalu akhirnya membuahkan hasil. Kini, 70 kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut sudah bisa menikmati aliran air bersih dari Perumdam Danum Taka.

Sebelumnya, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sungai Parit sempat menggembok kran air di Rumah Jabatan Bupati PPU. Aksi itu dilakukan lantaran warga kesulitan air bersih sejak PPU berdiri, sementara pipa utama yang mengalir ke rumah jabatan justru melintas di depan pemukiman mereka. Protes itu bahkan sempat berujung pada pemanggilan klarifikasi di Polres PPU.

Permasalahan utama ternyata bukan pada ketersediaan air, melainkan sambungan rumah yang belum dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU.

Direktur Perumdam Danum Taka, Abdurrasyid, menjelaskan dari 80 KK yang didata sebagai penerima sambungan rumah, 70 di antaranya sudah terpasang.

“Target awal itu sekitar 80 KK. Jadi yang sudah terpasang sekarang 70 sambungan rumah, dan itu pun sudah kami berikan kemudahan,” ujarnya, Rabu (24/09/2025).

Menurutnya, warga Sungai Parit juga mendapat perlakuan khusus. Jika warga lain hanya bisa mencicil biaya pemasangan selama 12 bulan, warga Sungai Parit diberikan kelonggaran hingga 24 bulan.

“Total biayanya Rp2,6 juta per sambungan. Itu boleh dicicil sampai 24 bulan. Jadi saat ini aliran air sudah mengalir ke rumah-rumah,” jelasnya.

Meski begitu, masih ada 10 rumah yang belum terpasang jaringan. Hambatannya, sambungan pipa dari jalur utama ke rumah warga merupakan kewenangan PUPR, bukan Perumdam.

“PDAM tidak punya biaya untuk membangun jaringan perpipaan. Jadi, hulunya tetap pemerintah, sedangkan kami hanya menangani pengolahan dan distribusi,” tegas Abdurrasyid.

Ia menekankan, urusan air baku, pengolahan, serta pembangunan pipa utilitas merupakan tanggung jawab pemerintah, sementara Perumdam fokus pada pengolahan dan penyaluran air ke pelanggan.

“Pokoknya gini, hulunya pemerintah, hilirnya kami. Itu sudah jelas pembagian perannya,” tandasnya. (*)

Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana