Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyiapkan rencana rotasi jabatan pimpinan tinggi pratama atau eselon II. Proses ini ditargetkan rampung akhir Oktober 2025. Beberapa posisi yang kini dijabat Pelaksana Tugas (Plt) disebut berpeluang untuk diangkat menjadi pejabat tetap.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim, Yuli Fitriyanti, mengungkapkan bahwa rotasi jabatan merupakan bagian dari penyegaran organisasi. Bahkan sekaligus upaya menyesuaikan kebutuhan kompetensi dan kinerja pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim.
“Kalau Plt yang sudah menduduki jabatan pimpinan tinggi pratama, ada kemungkinan bisa langsung didefinitifkan,” ujarnya.
Namun, bagi Plt yang masih berada di jenjang administrator atau eselon di bawahnya, tetap harus melalui seleksi terbuka. Yuli menjelaskan, proses penilaian saat ini masih berjalan dan melibatkan Tim Penilai Kinerja (TPK) serta panitia seleksi (pansel).
“Sekarang kami masih dalam tahap pembahasan. Prosesnya panjang dan harus diverifikasi agar sesuai aturan,” katanya.
Baca Juga
Menurut Yuli, jabatan yang lowong akan diisi melalui beberapa mekanisme. Ada yang lewat uji kompetensi untuk pejabat yang sudah ada. Bahkan ada pula melalui seleksi terbuka. Penentuan metode pengisian masih menunggu hasil pembahasan dan pelatihan.
Tim penilai, lanjutnya, tidak hanya berasal dari internal Pemprov Kaltim, tetapi juga melibatkan pihak eksternal seperti perguruan tinggi dan tokoh masyarakat. Hal ini untuk menjaga objektivitas dan memastikan penilaian lebih komprehensif.
“Kehadiran unsur eksternal penting agar penilaian tidak hanya dari sisi administratif, tapi juga memahami kondisi di lapangan,” ucapnya.
Baca Juga
Meski belum menyebut nama calon pejabat yang sedang dibahas, Yuli memastikan seluruh tahapan berjalan transparan. Ia menargetkan proses rotasi dan penetapan pejabat definitif bisa diselesaikan dalam waktu dekat.
“Targetnya akhir Oktober sudah bisa rampung dan ditetapkan secara resmi,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi