
Tiada menyangka, bahwa Muhamad Idam Khalik, bocah 8 tahun asal Sangatta, Kutim, menghembuskan nafasnya, Minggu (26/12/2021). Dia tergelincir ke sungai yang ada di sekitar rumahnya. Saat tergelincir ke sungai, tetangga korban sempat mendapat ada suara korban.
Kaltim.Akurasi.id, Sangatta – Setelah sempat dinyatakan menghilang selama lebih dari lima jam, seorang bocah di Sangatta, Kutai Timur (Kutim), yang masih berusia 8 tahun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Peristiwa menghilangnya bocah tersebut terjadi di sekitar kediamannya yang berada di kawasan perumahan R-House, Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.
[irp]
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Balikpapan, Melkyanus Kotta, melalui press releasenya mengatakan, bocah bernama Muhammad Idam Khalik itu terakhir kali terlihat sedang bermain di dekat rumahnya sekira pukul 16.00 Wita, Minggu (26/12/2021) sore.
Tak lama kemudian, bocah itu pergi ke belakang pondok yang berada di samping sungai. Setelah itu terdengar suara teriakan. Warga yang mendengar itu pun menuju sumber suara dan langsung mencari anak tersebut di sungai, namun tidak ditemukan.
“Sore itu dia masih terlihat bermain di pinggiran sungai. Diduga korban tergelincir dan jatuh ke sungai. Dari keterangan warga ada jejak kaki di tepi sungai. Warga sudah sempat melakukan pencarian, namun tidak ditemukan,” jelas Melkyanus, Senin (27/12/2021).
Setelah laporan hilangnya bocah tersebut, Tim SAR gabungan melakukan pencarian sekitar pukul 21.00 Wita. Usaha pencarian akhirnya membuahkan hasil. Sekira pukul 21.31 Wita, korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
[irp]
“Korban ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Sudah dalam kondisi tak bernyawa. Langsung kami evakuasi dan serahkan ke pihak keluarganya untuk selanjutnya disemayamkan,” jelasnya.
Setelah korban berhasil dievakuasi, Tim SAR gabungan pun menutup operasi pencarian. Sebagai informasi, beberapa unsur yang terlibat dalam operasi SAR, yakni Pos SAR Kutai Timur, TNI AL Kutai Timur, BPBD, PMI, Damkar, Tagana, Laskar Kebangkitan Kutai, keluarga korban, serta masyarakat. (*)
Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Redaksi Akurasi.id