Pengamat Politik Unmul menilai pembentukan tim transisi merupakan ajang bagi-bagi jatah untuk balas jasa atas bantuan di Pilkada Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Proses tim transisi di pemerintahan baru Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim terpilih, Rudy Mas’ud-Seno Aji, masih terus berlanjut. Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso sudah ditunjuk sebagai ketua.
Usai posisi ketua terisi, setidaknya masih ada tujuh nama yang akan mengisi posisi strategis dalam tim tersebut. Namun, hingga saat ini tim pembentuk masih merahasiakan identitas mereka.
Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Syaiful Bachtiar menilai, pembentukan tim transisi ini merupakan ajang bagi-bagi jatah. Pasalnya, mereka yang ditunjuk adalah orang-orang di balik kemenangan Rudy Mas’ud-Seno Aji, di panggung pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kaltim.
“Ada semacam potensi “balas jasa” bagi segilitir orang yang terlibat dalam kemenangan mereka di Pilgub Kaltim,” tuturnya.
Baca Juga
Pembentukan tim transisi tentu akan disesuaikan oleh kebutuhan dari gubernur dan wakil gubernur Kaltim terpilih. Mereka nantinya akan membahas soal strategi serta prioritas kebijakan yang menjadi program pemerintah provinsi ke depan.
Bachtiar Ingatkan Perjelas Tupoksi dan Masa Kerja Tim Transisi
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Bachtiar ini memberikan catatan, agar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pembentukan tim transisi juga harus diperjelas. Termasuk, durasi mereka saat menjalankan tugas selama perpindahan masa pemerintahan pj gubernur, kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih.
“Durasinya juga harus dihitung. Kalau saya kira tim transisi ini tugasnya tidak akan lama,” ujarnya.
Baca Juga
Agar jangan sampai anggota-anggota tim transisi ini, merupakan pembagian porsi jabatan dari tim pemenangan Rudy-Seno. Untuk itu, Bachtiar menyarankan agar semuanya diperjelas sebagaimana tugas mereka.
“Rudy-Seno harus memperhatikan komposisi anggota-anggota yang nantinya akan masuk dalam tim transisi pemerintahan baru,” ucapnya.
Pasalnya, tim transisi memiliki peran sebagai jembatan untuk menerjemahkan janji-janji kampanye gubernur dan wakil gubernur ke dalam program eksekutif perangkat daerah. Lalu, mereka akan menyusun rekomendasi strategis yang relevan dengan visi dan misi pemerintahan baru.
“Pengetahuan saya selama ini, tim transisi itu hanya mengakomodir tim sukses. Jadi istilahnya seperti balas jasa bagi orang-orang yang berkeringat di Pilgub Kaltim kemaren,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari