Disnaker Bontang pastikan job fair 2025 bukan acara seremonial belaka. Ratusan lowongan kerja dibuka, termasuk dari proyek besar PT Pupuk Kaltim yang siap serap 800 tenaga kerja.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Ramainya perbincangan di media sosial terkait job fair yang dinilai hanya bersifat formalitas di sejumlah daerah, dijawab oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang. Mereka memastikan program tersebut benar-benar membuka peluang kerja nyata bagi masyarakat.
Kepala Disnaker Kota Bontang, Abdu Safa Muha, melalui Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, dan Penempatan Kerja, Lukmanul Hakim, menyatakan job fair merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
Menurutnya, program ini tidak sekadar seremonial. Pada 2024 lalu, job fair di Bontang membuka 312 lowongan dan berhasil menempatkan 146 pencari kerja. Selain itu, sebanyak 160 orang mengikuti pelatihan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, dan 69 orang mengikuti program magang.
“Tidak benar jika disebut rekayasa. Kami tidak memaksa perusahaan, tetapi mengajukan penawaran melalui surat resmi. Kami juga memastikan proses penempatan dan pelaporannya berjalan baik,” tegas Lukmanul saat diwawancarai, Jumat (13/6/2025).
Jika perusahaan belum dapat membuka lowongan kerja atau program magang, mereka tetap diminta berkontribusi melalui pelatihan atau sertifikasi kompetensi sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial (CSR).
Lebih lanjut, Job Fair 2025 dijadwalkan berlangsung pada 21 Juli mendatang. Disnaker akan menggandeng PT Pupuk Kaltim yang tengah mempersiapkan pembangunan pabrik soda ash. Proyek tersebut diperkirakan menyerap sekitar 800 tenaga kerja.
“Kami juga rutin meminta laporan dari perusahaan peserta job fair terkait jumlah penempatan, status pekerjaan, hingga durasi kontrak. Semua kami pantau agar data pencari kerja selalu ter-update,” tambahnya.
Tak hanya mengandalkan job fair, Pemkot Bontang juga tengah menyusun skema penawaran langsung ke 1.087 perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Pemerintah akan mengirimkan data 5.425 pencari kerja yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri.
“Perusahaan tidak perlu lagi merekrut tenaga kerja dari luar. Di Bontang sendiri tersedia banyak tenaga terampil, seperti helper, pipe fitter, welder, hingga staf administrasi,” jelasnya. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id