Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud tegaskan program gratispol dapat dinikmati semua kalangan. Selama memiliki KTP Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Gratispol yang menjadi program unggulan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud sempat menuai protes dari berbagai pihak. Pasalnya, program pendidikan gratis yang terus digaungkan sejak kampanye itu, dikatakan hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu.
Padahal sebelumnya, ia gencar menyebut jika program tersebut diberikan kepada semua siswa dan mahasiswa tanpa pandang bulu. Setelah kabar tersebut beredar, ia menegaskan, jika semua layanan yang ia janjikan pada masa kampanye lalu tidak berubah.
“Untuk pendidikan itu gratis, dengan syarat anak-anak yang ingin bersekolah harus memiliki komitmen yang sungguh-sungguh. Mereka juga harus memiliki KTP Kaltim, karena program ini diperuntukkan bagi warga daerah,” terangnya saat diwawancarai oleh awak media usai rapat pimpinan yang digelar di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Senin (3/3/2025).
Meskipun saat ini Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto memerintahkan untuk melakukan efisiensi anggaran. Hal itu, kata dia, tidak akan berdampak pada program yang sudah ia gagas.
Pasalnya, program yang ia jalankan selaras dengan Asta Cita milik Mantan Menteri Pertahanan 2019-2024 tersebut. Sesuai dengan poin keempat, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
“Kita tidak boleh bergerak lambat atau setengah-setengah. Yang penting, kita menghitung kemampuan APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) agar tetap realistis dan berkelanjutan,” ujar dia.
Program Gratispol Sarjana Dapat Dinikmati Berdasarkan Kategori Usia
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menambahkan, jika program Gratispol untuk anak SMA dan SMK dapat dinikmati semua pihak.
“Selama dia punya NIK maka bisa menikmati program tersebut,” katanya pada kesempatan yang sama.
Untuk perguruan tinggi S1 sampai S3 dikategorikan berdasarkan umur. Program pendidikan gratis ini bisa dinikmati sepanjang kurun waktu pendidikan warga Kaltim di perguruan tinggi.
“Kita ingin SDM kita sudah terbentuk sejak usia 19 tahun, idealnya mereka melanjutkan ke jenjang kuliah. Pendidikan S1 maksimal hingga usia 25 tahun, S2 hingga 35 tahun, dan S3 maksimal 45 tahun, tanpa membedakan kaya atau miskin,” pungkasnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari