Dalam Rakernas FORPIMAWA di Balikpapan, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mendorong pelibatan aktif mahasiswa dalam kebijakan kampus serta penguatan riset dan inovasi melalui dukungan anggaran.
Kaltim.akurasi.id, Balikpapan — Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mendorong peningkatan peran mahasiswa dalam proses penyusunan kebijakan kampus serta penguatan riset dan inovasi. Hal ini ia sampaikan saat memberikan pengarahan dalam Rapat Kerja Nasional Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (FORPIMAWA) yang digelar di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Komisi X DPR RI mendorong alokasi anggaran yang lebih konkret untuk program-program kemahasiswaan. Kami mengapresiasi langkah Kemendikbudristek melalui Belmawa yang telah mengalokasikan dana sebesar Rp120 juta per BEM sebagai stimulus untuk pengembangan riset, inovasi, dan pemberdayaan organisasi mahasiswa,” ujar Hetifah.
Legislator asal daerah pemilihan Kalimantan Timur ini menegaskan bahwa alokasi anggaran tersebut harus dikawal secara serius agar benar-benar memberikan manfaat dalam penguatan kapasitas mahasiswa, baik di bidang akademik maupun kepemimpinan sosial.
Hetifah juga menekankan pentingnya sinergi antara pimpinan perguruan tinggi dan organisasi kemahasiswaan dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih partisipatif.
“Mahasiswa jangan hanya menjadi objek kebijakan, tetapi juga harus dilibatkan sebagai mitra aktif dalam proses penyusunan dan pengambilan keputusan di kampus,” tegasnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, ia menyerukan perlunya dukungan lebih besar terhadap program-program seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), riset kolaboratif, serta proyek sosial berbasis komunitas yang digagas dan dipimpin langsung oleh mahasiswa.
Kehadiran Hetifah dalam Rakernas FORPIMAWA ini sekaligus melanjutkan komitmennya dalam mendukung penguatan suara mahasiswa, sebagaimana sebelumnya ia tunjukkan dalam Kongres BEM Se-Kalimantan yang digelar dua hari sebelumnya di Balikpapan. Dalam forum tersebut, Hetifah menerima langsung berbagai aspirasi terkait peran strategis mahasiswa dalam pembangunan daerah dan nasional.
“Kita butuh lebih banyak ruang, kepercayaan, dan dukungan bagi mahasiswa agar mereka dapat menjadi motor penggerak inovasi serta pemimpin masa depan. Kehadiran saya di dua forum penting ini adalah bentuk konsistensi dukungan terhadap suara dan peran generasi muda,” katanya.
Baca Juga
Menutup arahannya, Hetifah mengajak seluruh pihak—pemerintah, perguruan tinggi, dan mahasiswa—untuk bersama-sama memperkuat ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif, inovatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat. (*)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id
