Skip to content
Kaltim Akurasi
  • News
    • Nasional
    • Kaltim
      • Bontang
      • Samarinda
      • Sangatta
      • PPU
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum & kriminal
  • Humaniora
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sosial
    • Budaya
  • Lifestyle
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Health
    • Otomotif
    • Generasi
  • Olahraga
  • Tutur
    • Puisi
    • Tokoh
    • Cerpen
    • Video
    • Visual
  • Opini
    • Tajuk Rencana
    • Kolom Kontributor
    • Surat Pembaca
  • Pariwara
    • Diskominfo Kaltim
    • Disdikbud Kaltim
    • DPMPTSP Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • Diskominfo Samarinda
    • DPRD Samarinda
    • Diskominfo Bontang
    • DPRD Bontang
    • Disdikbud Bontang
    • DPMPTSP Bontang
    • RSUD Taman Husada Bontang
    • Bapenda Bontang
    • DPRD Kutim
    • Diskominfo Kutim
    • Diskominfo PPU
    • Society
Kaltim AkurasiKaltim Akurasi
Font ResizerAa
  • News
  • Humaniora
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tutur
  • Opini
  • Pariwara
Search
  • News
    • Nasional
    • Kaltim
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum & kriminal
  • Humaniora
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sosial
    • Budaya
  • Lifestyle
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Health
    • Otomotif
    • Generasi
  • Olahraga
  • Tutur
    • Puisi
    • Tokoh
    • Cerpen
    • Video
    • Visual
  • Opini
    • Tajuk Rencana
    • Kolom Kontributor
    • Surat Pembaca
  • Pariwara
    • Diskominfo Kaltim
    • Disdikbud Kaltim
    • DPMPTSP Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • Diskominfo Samarinda
    • DPRD Samarinda
    • Diskominfo Bontang
    • DPRD Bontang
    • Disdikbud Bontang
    • DPMPTSP Bontang
    • RSUD Taman Husada Bontang
    • Bapenda Bontang
    • DPRD Kutim
    • Diskominfo Kutim
    • Diskominfo PPU
    • Society
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Humaniora

Jadi Tradisi Lebaran Saat Hari Raya, Begini Sejarah Ketupat di Indonesia

Suci Surya
By
Suci Surya
Published: 1 April 2025 | 00:27
37 Views
Sejarah Ketupat
Ilustrasi ketupat saat hari raya. (Wikipedia/Meutia Chaerani)

Sejarah ketupat di Nusantara dapat ditelusuri sejak masa penyebaran Islam oleh Wali Songo di Pulau Jawa. Sunan Kalijaga disebut-sebut sebagai tokoh yang memperkenalkan tradisi ketupat kepada masyarakat Jawa.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Di Indonesia, saat lebaran kurang afdol jika tidak ada sajian ketupat di atas meja. Makanan khas berbahan dasar beras yang dibungkus anyaman daun kelapa muda ini bukan sekadar kuliner biasa, tetapi juga menyimpan makna filosofis yang mendalam.

Ada 2 bentuk utama ketupat yaitu kepal bersudut tujuh (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut enam. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang dan lebar, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Sejarah ketupat di Nusantara dapat ditelusuri sejak masa penyebaran Islam oleh Wali Songo di Pulau Jawa. Sunan Kalijaga disebut-sebut sebagai tokoh yang memperkenalkan tradisi ketupat kepada masyarakat Jawa. Ketupat memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan ajaran Islam, terutama dalam konsep meminta dan memberi maaf.

Dalam bahasa Jawa, ketupat disebut “kupat,” yang merupakan singkatan dari “ngaku lepat,” atau mengakui kesalahan. Ini mencerminkan tradisi Lebaran di mana umat Muslim saling bermaaf-maafan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Selain itu, anyaman daun kelapa yang membungkus ketupat juga melambangkan keterikatan sosial dalam masyarakat yang kuat dan saling mendukung.

Baca Juga

Reforma Agraria
Reforma Agraria Terlunta-lunta, Bupati PPU Minta BPN dan Bank Tanah Serius Selesaikan Sertifikat
Samarinda Tutup Pintu Perpanjangan IUP Batu Bara: Akhir Era Tambang di Kota Tepian?
Delapan Sekolah di PPU Dapat Suntikan Rp4,1 Miliar, Prioritas untuk yang Rusak Parah
Samarinda Sibuk Percantik Kota, Murid SMP Belajar Sambil Basah

Ketupat tidak hanya berkembang di Jawa, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia dengan variasi penyajiannya. Di Sumatra, ketupat sering disajikan dengan gulai daging atau rendang. Di Betawi, ketupat biasanya disantap bersama sayur godog. Sementara itu, di daerah pesisir, ketupat sering dikombinasikan dengan lauk berbasis ikan.

Tak hanya di Indonesia, ketupat juga dikenal di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Brunei, yang memiliki budaya serupa. Meski cara penyajian berbeda, makna filosofis ketupat sebagai simbol kebersamaan dan ketulusan tetap terjaga.

Seiring perkembangan zaman, tradisi membuat ketupat secara manual mulai berkurang. Banyak masyarakat yang kini memilih membeli ketupat instan yang lebih praktis. Namun, bagi sebagian orang, proses menganyam ketupat tetap menjadi tradisi yang diwariskan turun-temurun, terutama di daerah pedesaan.

Baca Juga

SDN 022 Penajam
SDN 022 Penajam Direkonstruksi Rp1,6 Miliar, Siswa Terpaksa Belajar di Gudang
Jerome Polin Bongkar Tawaran Rp150 Juta Jadi Buzzer, Pilih Tegas Menolak
Rekrutmen PPPK PPU, Forum Honorer Tunggu Rilis Resmi yang Diusulkan ke BKN
11 Pelajar PPU Dapat Beasiswa Penuh ke BIM University

Lebih dari sekadar makanan, ketupat menyimpan simbolisme yang kaya. Bentuk anyaman janur melambangkan kesalahan dan dosa manusia yang saling terkait, sementara bagian dalamnya yang putih setelah dikupas mencerminkan hati yang kembali bersih setelah Ramadan.

Di era modern, ketupat tetap menjadi simbol kebersamaan dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tak hanya disajikan saat Lebaran, ketupat juga menjadi makanan khas dalam berbagai perayaan adat di Nusantara.

Dengan nilai sejarah dan filosofinya yang mendalam, ketupat bukan hanya sekadar hidangan Lebaran, tetapi juga warisan budaya yang terus hidup di tengah masyarakat Indonesia. (*)

TAGGED:IdulfitriKetupatLebaranSejarah Ketupat
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Telegram Email Copy Link Print
Previous Article Tradisi Angpau Lebaran Begini Awal Mula Sejarah Tradisi Angpau Lebaran
Next Article Ide Jualan dengan Modal Di Bawah Rp1 Juta Ide Jualan dengan Modal Di Bawah Rp1 Juta
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8.5kFollowersLike
XFollow
5.5kFollowersFollow
YoutubeSubscribe
Trending News
Rakerda Tidar Kaltim, Gerindra Gaungkan Prabowo Subianto Maju Pilpres 2024

Rakerda Tidar Kaltim, Gerindra Gaungkan Prabowo Subianto Maju Pilpres 2024

Polda Metro Jaya

Demo Polda Metro Jaya Ricuh, Massa Desak Kapolri Mundur dan Tuntut Polisi Diadili

Kaltim Jadi Magnet Ekonomi, Kadin Pusat Soroti Kesiapan IKN dan Upaya Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

Kaltim Jadi Magnet Ekonomi, Kadin Pusat Soroti Kesiapan IKN dan Upaya Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-12 Tahun Dimulai Besok, Kaltim Tunggu Regulasi

Ekti Imanuel Inisiasi Forum Komunikasi BK se-Kaltim, Wadah Tingkatkan Kapasitas SDM BK Kabupaten/Kota

Ekti Imanuel Inisiasi Forum Komunikasi BK se-Kaltim, Wadah Tingkatkan Kapasitas SDM BK Kabupaten/Kota

Keprihatinan Hetifah Sjaifudian terhadap bahasa daerah di Kaltim mendorongnya untuk menjadikan bahasa daerah dalam mata pelajaran di sekolah. (Istimewa)

Bahasa Daerah Kaltim Terancam Punah, Hetifah: Wajib Masuk Mata Pelajaran

Konferensi pers yang dilakukan Komisi 1 DPRD Kaltim berkaitan intervensi unsur pimpiman di DPRD Kaltim dalam penetapan anggota Komisioner KPID Kaltim terpili. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Orang “Titipan” Tak Jadi Komisioner KPID, Unsur Pimpinan DPRD Kaltim Disebut Lakukan Intervensi

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI RI Aji Mirni Mawarni. (Istimewa)

Kirim Pesan ke Wamen PUPR, Aji Mawar: Pembangunan Fly Over Muara Rapak Mendesak

Warga Muara Badak Kepergok Curi Kabel Tembaga Pertamina, Terancam 7 Tahun Tidur di Penjara

Warga Muara Badak Kepergok Curi Kabel Tembaga Pertamina, Terancam 7 Tahun Tidur di Penjara

Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji saat diwawancarai awak media terkait pengesahan RUU IKN - Akurasi.id

Wakil Ketua DPRD Kaltim Sebut Pengesahan RUU IKN Terburu-buru

- Advertisement -
Ad image
Related News
PPU Tertinggi Stunting
Humaniora

PPU Tertinggi Stunting di Kaltim, Babulu Tunjukkan Harapan

PLTSA Danantara
Humaniora

Sampah Jadi Listrik: Samarinda Siapkan PLTSA Didanai Lembaga Nasional Danantara

Mahulu
Humaniora

Hidup di Mahulu: Beras Tembus Rp1,2 Juta, Elpiji Rp400 Ribu, Jalan Tak Kunjung Selesai

Beras Oplosan
Humaniora

Isu Beras Oplosan Merebak, Pemkot Samarinda Tegaskan Belum Ada Temuan

Rudy Mas’ud
Humaniora

Rudy Mas’ud Minta Maaf ke Jurnalis, Janji Jaga Ruang Kebebasan Pers

  • Quick Links:
  • Pariwara
  • Diskominfo Kaltim
  • Humaniora
  • Kaltim
  • Headline
  • News
  • Diskominfo PPU
  • Samarinda
  • Isu Terkini
  • DPRD Samarinda
  • DPRD Samarinda
  • pemprov kaltim
  • PPU
  • Pemkab PPU
  • Kalimantan Timur
Kaltim Akurasi
Akurasi.id adalah tagline dari suku kata Aktual dan Menginspirasi. Dua kata itu dipilih bukan tanpa alasan. Kami menyadari perkembangan teknologi informasi memberi dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Khususnya, berbagai informasi yang disajikan media daring.

Tuntutan kecepatan informasi acap membuat pelaku media daring melupakan kedalaman dan ketajaman berita yang disajikan di publik. Tak pelak, informasi yang disuguhkan sangat dangkal. Seolah hanya memenuhi dahaga pembaca. Tidak menyajikan analisa dan intisari informasi.
  • Kategori Populer:
  • Pariwara
  • Diskominfo Kaltim
  • Humaniora
  • Kaltim
  • Headline
  • News
  • Diskominfo PPU
  • Samarinda
  • Isu Terkini
  • DPRD Samarinda
About Company
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
© Copyright Akurasi.id 2019 – 2025, All Rights Reserved