Lapas Narkotika Samarinda berhasil mengubah lahan terbengkalai menjadi smart farm modern, sekaligus memberikan keterampilan berharga bagi warga binaan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Samarinda terus berinovasi. Kali ini, mereka berencana mengubah lahan seluas 38×8 meter menjadi sebuah smart farm modern.
Kepala Lapas, Theo Purba, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya cabai, yang saat ini sedang naik turun di pasaran.
“Kami ingin mengubah mindset program pembinaan warga binaan. Fokus kami saat ini adalah pada produksi pangan primer yang dibutuhkan masyarakat, seperti cabai, telur, dan sayuran,” ujar Theo saat ditemui di kantornya, Selasa (8/10/2024).
Smart farm di Lapas Narkotika Samarinda rencananya dilengkapi dengan sistem irigasi otomatis yang memudahkan proses penyiraman tanaman. Selain menanam cabai, pihak Lapas juga berencana mengembangkan budidaya bebek dan ayam petelur. Bahkan, sisa makanan dari warga binaan akan diolah menjadi pakan ternak untuk mengurangi jumlah sampah.
“Kami juga telah berhasil memanen selada air dari greenhouse yang kami bangun. Kedepannya, kami akan fokus pada pengembangan peternakan dan pertanian,” tambah Theo.
“Ada banyak petani yang kesulitan dalam bercocok tanam karena biaya operasional yang tinggi dan hasil panen yang tidak sebanding dengan biaya produksi. Oleh karena itu, kami menerapkan sistem tumpang sari dan menggunakan teknologi hidroponik yang lebih efisien,” sambungnya.
Pengembangan smart farm di Lapas Narkotika Samarinda ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan. Lapas juga telah mendapatkan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mewujudkan proyek ini.
“Kami berharap dengan adanya smart farm ini, warga binaan dapat memiliki keterampilan baru di bidang pertanian dan peternakan. Selain itu, kami juga dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar,” ungkap Theo.
Meskipun memiliki banyak potensi, pengembangan smart farm ini juga dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti serangan hewan liar yang dapat merusak tanaman dan ternak. Namun, pihak Lapas telah menyiapkan berbagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Konsep smart farm di Lapas Narkotika Samarinda ini terinspirasi dari model piramida yang diterapkan di sebuah lapas yang berada di Sumatera. Sistem hidroponik yang digunakan memungkinkan tanaman tumbuh subur tanpa memerlukan lahan yang luas.
“Kami ingin memanfaatkan lahan seluas 8 hektar ini secara optimal. Selain untuk pertanian, kami juga akan mengembangkan peternakan telur. Dengan begitu, lahan Lapas tidak akan terbengkalai,” pungkas Theo. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id