Kemenag Bontang akan menggelar sidang isbat pekan ini untuk menentukan awal Ramadhan. Kota Bontang merujuk pada hasil pengamatan hilal dari wilayah lain.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bontang akan menunggu hasil pengamatan hilal dari beberapa titik di Indonesia untuk menentukan awal Ramadhan. Keputusan ini akan dibahas dalam sidang isbat yang dijadwalkan digelar pekan ini.
Kepala Kemenag Bontang, Muhammad Hamzah, menjelaskan bahwa secara geografis, Kota Bontang yang berada di tepi laut tidak memiliki lokasi ideal untuk melihat hilal. Oleh karena itu, pihaknya akan merujuk pada hasil pengamatan dari daerah lain, khususnya wilayah Sulawesi yang termasuk dalam zona Waktu Indonesia Tengah (WITA).
“Karena kondisi geografis Bontang, menentukan ketepatan waktu hilal cukup sulit. Maka, kami akan mengikuti hasil rukyat dari beberapa daerah yang telah ditetapkan,” ujarnya saat ditemui pada Selasa (25/02/2025).
Untuk memperkuat keputusan tersebut, Kemenag Bontang akan menggelar rapat yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, serta aparat kepolisian dan TNI.
“Rapat ini direncanakan berlangsung pada 27 Februari 2025. Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar hasilnya selaras dengan keputusan nasional,” tambahnya.
Sidang isbat akan menunggu hasil pengamatan hilal dari beberapa titik di Indonesia. Jika hilal terlihat, maka itu akan menjadi patokan bagi umat Islam dalam menetapkan awal Ramadhan.
Selain membahas penentuan awal puasa, rapat tersebut juga akan mengulas berbagai kesiapan dalam menyambut bulan suci, termasuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama pemerintah daerah serta unsur Kesra.
“Kami akan melibatkan semua pihak terkait agar pelaksanaan ibadah Ramadhan berjalan lancar dan kondusif,” jelasnya. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id