Dari Samarinda, Sinyal Revitalisasi Sekolah Menggema: 15.850 Gedung Pendidikan Akan Dibenahi

Suasana peresmian Sekolah Terpadu di Samarinda menjadi saksi komitmen pemerintah pusat membenahi pendidikan. Tahun ini, sebanyak 15.850 sekolah ditargetkan masuk program revitalisasi agar siswa di seluruh Indonesia bisa belajar di ruang kelas yang lebih layak dan modern.
Fajri
By
1.7k Views

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa revitalisasi sekolah menjadi salah satu program prioritas pemerintah pusat. Tahun ini, pemerintah menargetkan perbaikan terhadap 15.850 sekolah, naik lebih dari 30 persen dari alokasi awal yang hanya mencakup 10.440 sekolah.

“Revitalisasi sekolah adalah program prioritas Presiden. Targetnya dalam tiga sampai lima tahun, sekolah-sekolah dengan kondisi fisik tidak representatif bisa diperbaiki,” ujar Abdul Mu’ti saat meresmikan Sekolah Terpadu Integrated School di Samarinda, Selasa (30/9/2025).

Ia menjelaskan, revitalisasi diarahkan pada peningkatan sarana dan prasarana pendidikan agar lebih layak sekaligus menunjang proses pembelajaran. Pemerintah berharap program ini dapat berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan dan motivasi belajar siswa.

Selain menyinggung program revitalisasi, Abdul Mu’ti juga mengapresiasi keberadaan Sekolah Terpadu di Samarinda yang menghadirkan tiga jenjang pendidikan sekaligus, yakni SD, SMP, dan SMA. Menurutnya, sekolah ini mampu menjadi contoh penerapan inovasi pembelajaran, baik dari segi metode maupun penggunaan teknologi.

Sekolah berstandar internasional tersebut telah menerapkan metode deep learning atau pembelajaran mendalam yang menekankan pemahaman dan analisis. Abdul Mu’ti menyoroti penggunaan perangkat Interactive Flat Panel (IFP) dalam kegiatan belajar mengajar.

“Targetnya, setiap sekolah minimal memiliki satu IFP agar proses belajar lebih interaktif,” jelas pria kelahiran 2 September 1968 itu.

Ia menambahkan, model sekolah terpadu di Samarinda dapat dijadikan referensi dalam merancang sekolah unggulan nonasrama. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan setiap kecamatan memiliki minimal satu sekolah unggulan yang dapat diakses tanpa harus tinggal di asrama.

“Sekolah ini bisa menjadi salah satu contoh sekolah unggulan nonasrama di daerah,” ujarnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana