Skip to content
Kaltim Akurasi
  • News
    • Nasional
    • Kaltim
      • Bontang
      • Samarinda
      • Sangatta
      • PPU
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum & kriminal
  • Humaniora
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sosial
    • Budaya
  • Lifestyle
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Health
    • Otomotif
    • Generasi
  • Olahraga
  • Tutur
    • Puisi
    • Tokoh
    • Cerpen
    • Video
    • Visual
  • Opini
    • Tajuk Rencana
    • Kolom Kontributor
    • Surat Pembaca
  • Pariwara
    • Diskominfo Kaltim
    • Disdikbud Kaltim
    • DPMPTSP Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • Diskominfo Samarinda
    • DPRD Samarinda
    • Diskominfo Bontang
    • DPRD Bontang
    • Disdikbud Bontang
    • DPMPTSP Bontang
    • RSUD Taman Husada Bontang
    • Bapenda Bontang
    • DPRD Kutim
    • Diskominfo Kutim
    • Diskominfo PPU
    • Society
  • Kaltim
  • Samarinda
  • DPRD Samarinda
  • pemprov kaltim
  • PPU
  • Pemkab PPU
  • Kalimantan Timur
  • Bontang
Kaltim AkurasiKaltim Akurasi
Font ResizerAa
  • News
  • Humaniora
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tutur
  • Opini
  • Pariwara
Search
  • News
    • Nasional
    • Kaltim
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum & kriminal
  • Humaniora
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sosial
    • Budaya
  • Lifestyle
    • Kuliner
    • Teknologi
    • Health
    • Otomotif
    • Generasi
  • Olahraga
  • Tutur
    • Puisi
    • Tokoh
    • Cerpen
    • Video
    • Visual
  • Opini
    • Tajuk Rencana
    • Kolom Kontributor
    • Surat Pembaca
  • Pariwara
    • Diskominfo Kaltim
    • Disdikbud Kaltim
    • DPMPTSP Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • Diskominfo Samarinda
    • DPRD Samarinda
    • Diskominfo Bontang
    • DPRD Bontang
    • Disdikbud Bontang
    • DPMPTSP Bontang
    • RSUD Taman Husada Bontang
    • Bapenda Bontang
    • DPRD Kutim
    • Diskominfo Kutim
    • Diskominfo PPU
    • Society
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Humaniora

“Pertarungan” Baliho Kampanye, Apakah Masih Efektif Yakinkan Pemilih?

Fajri
By
Fajri
Published: 23 Desember 2023 | 14:27
94 Views
“Pertarungan” Baliho Kampanye, Apakah Masih Efektif Yakinkan Pemilih?
Baliho Caleg yang memadati Jl. Sultan Hasanudin, Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan. (Diva/Akurasi.id)

Caleg berlomba-lomba memadati titik strategis dengan alat peraga kampanye, seperti baliho dan spanduk. Apakah cara-cara seperti itu masih tepat untuk meyakinkan pemilih?

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Menghadapi Pemilu 2024, banyak calon anggota legislatif masih mengandalkan poster, spanduk, dan baliho untuk mengampanyekan diri kepada calon pemilih. Saking pentingnya alat peraga kampanye itu, titik-titik strategis yang banyak dilalui orang menjadi rebutan.

Ketika ruang memasang alat peraga tak lagi tersedia, pohon, tiang listrik, hingga rumah warga pun menjadi sasaran untuk dipasangi alat peraga. Namun, sejauh mana sesungguhnya efektivitas dari pemasangan banyak alat peraga itu untuk meyakinkan calon pemilih agar memilih calon anggota legislatif (caleg) tertentu?

Bakhtiar Wakkang, caleg dari Partai Nasdem yang berlaga di Daerah Pemilihan Bontang Selatan, tetap beranggapan alat peraga kampanye (APK), seperti baliho, spanduk, stiker, tetap dibutuhkan.

Dia bahkan mengalokasikan hingga belasan juta rupiah biaya kampanye untuk pengadaan APK. Baru sisanya untuk biaya operasional dan biaya pertemuan langsung dengan masyarakat. “Pengeluaran untuk cetak baliho mungkin ada sekitar Rp15 juta lah,” ujarnya saat dihubungi Akurasi.id, Jumat (22/12/2023).

Baca Juga

Reforma Agraria
Reforma Agraria Terlunta-lunta, Bupati PPU Minta BPN dan Bank Tanah Serius Selesaikan Sertifikat
Samarinda Tutup Pintu Perpanjangan IUP Batu Bara: Akhir Era Tambang di Kota Tepian?
Delapan Sekolah di PPU Dapat Suntikan Rp4,1 Miliar, Prioritas untuk yang Rusak Parah
Samarinda Sibuk Percantik Kota, Murid SMP Belajar Sambil Basah

Baliho dan spanduk telah disebar di beberapa tempat strategis yang ada di Bontang Selatan. Pria yang akrab disapa BW itu setuju pertimbangan calon pemilih memilih caleg bukan karena alat peraga kampanye. Namun, sebagai pengingat bagi mereka, APK jadi sangat penting. Bahkan, sebagian baliho didesain seperti bentuk surat suara dengan harapan akan membekas pada ingatan pemilih di hari pencoblosan, 14 Februari 2024.

Apalagi dirinya merupakan caleg petahana yang tingkat popularitasnya bisa dibilang cukup tinggi. ”Caleg sangat banyak, makanya kami perlu pasang APK supaya orang ingat terus dengan nama dan nomor urut saya,” kata BW.

Namun, tak hanya mengandalkan APK, BW sadar untuk meyakinkan pemilih, dirinya harus bertemu langsung dengan masyarakat di dapilnya. Ini terutama untuk menyampaikan programnya jika kelak berhasil terpilih lagi.

Baca Juga

SDN 022 Penajam
SDN 022 Penajam Direkonstruksi Rp1,6 Miliar, Siswa Terpaksa Belajar di Gudang
Jerome Polin Bongkar Tawaran Rp150 Juta Jadi Buzzer, Pilih Tegas Menolak
Rekrutmen PPPK PPU, Forum Honorer Tunggu Rilis Resmi yang Diusulkan ke BKN
11 Pelajar PPU Dapat Beasiswa Penuh ke BIM University

Maka, ia rutin bertemu masyarakat. Bahkan, belakangan, hampir setiap hari dia bertemu masyarakat. ”Kami menyampaikan program kepada pemilih melalui rases,” katanya.

Tak hanya BW, caleg petahana lain juga tak ingin kalah dan masih mengandalkan APK. Hanya saja, proporsi anggaran untuk pengadaan dan pemasangan APK diklaim tak lagi besar seperti saat baru berkontestasi di pemilu.

Caleg petahana dari Partai Gerindra, Raking misalnya, mengungkapkan, hanya mengalokasikan sedikit dana kampanye untuk pengadaan APK. Meski ia tak menyebutkan secara detail berapa jumlahnya. Dia bilang, anggaran yang dimiliki lebih dioptimalkan untuk kebutuhan oprasional lain, seperti rases, atau bertemu langsung dengan masyarakat.

”Baliho dan spanduk tetap ada, tetapi tidak terlalu masif,” ujar Raking yang juga mencalonkan diri di Dapil Bontang Selatan.

Meski demikian, Raking tak gusar dengan mengumbar terlalu banyak APK. ”Sebenarnya saya kampanye setiap hari, bukan hanya saat pileg (pemilihan anggota legislatif),” katanya.

Baliho Caleg Masikah Efektif Yakinkan Pemilih?

Pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman menilai saat ini perhatian publik tersedot pada kompetisi calon presiden-calon wakil presiden sehingga caleg harus bekerja lebih keras dan lebih kreatif untuk memikat atensi dari calon pemilih.

Baca Juga

Paskibraka PPU
40 Anggota Paskibraka PPU 2025 Resmi Dikukuhkan, Siap Kibarkan Merah Putih di HUT RI ke-80
Meratus yang Terancam: Ketika Gubernur Kalsel Menolak Suara Masyarakat Adat
Festival Benuo Taka 2025: Mengenalkan Budaya dari Gerbang IKN
Pemisahan Pemilu Dinilai Langgar UUD 1945, DPD RI Minta DPR Bertindak

Kata Budiman, untuk pememasang baliho dan spanduk kampanye terbilang masih efektif. Pasalnya, masyarakat Indonesia ini biasanya gampang lupa, jadi dengan adanya baliho dan spanduk setidaknya selalu mengingatkan kepada pemilih siapa yang akan dipilih.

Namun, model konvensional seperti itu tidaklah cukup meyakinkan calon pemilih. Dia bilang, pemilih harus mengenali betul calon yang akan dipilihnya. Untuk itu, caleg mau tidak mau harus rajin turun ke masyarakat, mengenalkan diri, termasuk menyosialisasikan program dan gagasannya jika kelak terpilih.

Menurutnya, pertemuan tatap muka dengan masyarakat tidak bisa digantikan oleh kehadiran APK seperti baliho dan spanduk. ”Pertemuan tatap muka, menyapa, menyalami calon pemilih sangat penting agar pemilih kenal calon,” kata Budiman.

Program yang dibawa oleh calon, juga harus relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini bisa berbeda-beda di setiap wilayah dalam dapil sehingga calon harus siap dengan beberapa program dan mengampanyekan program di satu wilayah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah itu. Maka, agar program tepat sasaran dan menarik atensi pemilih, caleg dituntut untuk riset terlebih dahulu.

Selain kampanye tatap muka, menurut Budiman, para caleg harus memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan gagasan dan memperkuat citra. ”Apa yang dilakukan secara offline dikoneksikan ke media sosial agar dampaknya lebih luas,” tambahnya.

Hal yang juga patut diperhatikan, katanya, calon dituntut hati-hati dalam memasang APK. Pemasangan APK yang sembarangan, sehingga merusak estetika, melukai pohon, dan di rumah-rumah warga tanpa seizin pemilik rumah, justru bisa menjadi bumerang bagi kandidat.

Ini seperti bisa dilihat dari kicauan banyak warganet di media sosial. Bahkan tak jarang, karena geram dengan pemasangan APK secara sembarangan, muncul seruan agar caleg pemasang APK tak dicoblos pemilih. Tentu, hal itu tak diharapkan oleh kandidat untuk bisa dipilih di Pemilu 2024. (*)

Penulis: Diva Ramadhani Prasetyo
Editor: Fajri Sunaryo

TAGGED:Alat Peraga KampanyeAPKBakhtiar WakkangBaliho CalegCaleg BontangPemilu 2024Pengamat Politik UnmulRakingSpanduk Kampanye
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Telegram Email Copy Link Print
Previous Article 600 Aduan Masyarakat Masuk ke SP4N-LAPOR! Setiap Harinya 600 Aduan Masyarakat Masuk ke SP4N-LAPOR! Setiap Harinya
Next Article Sambut Nataru, BI Kaltim Siapkan Uang Tunai Rp3,3 triliun Sambut Nataru, BI Kaltim Siapkan Uang Tunai Rp3,3 triliun
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8.5kFollowersLike
XFollow
5.5kFollowersFollow
YoutubeSubscribe
Trending News
Rakerda Tidar Kaltim, Gerindra Gaungkan Prabowo Subianto Maju Pilpres 2024

Rakerda Tidar Kaltim, Gerindra Gaungkan Prabowo Subianto Maju Pilpres 2024

Polda Metro Jaya

Demo Polda Metro Jaya Ricuh, Massa Desak Kapolri Mundur dan Tuntut Polisi Diadili

Kaltim Jadi Magnet Ekonomi, Kadin Pusat Soroti Kesiapan IKN dan Upaya Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

Kaltim Jadi Magnet Ekonomi, Kadin Pusat Soroti Kesiapan IKN dan Upaya Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-12 Tahun Dimulai Besok, Kaltim Tunggu Regulasi

Ekti Imanuel Inisiasi Forum Komunikasi BK se-Kaltim, Wadah Tingkatkan Kapasitas SDM BK Kabupaten/Kota

Ekti Imanuel Inisiasi Forum Komunikasi BK se-Kaltim, Wadah Tingkatkan Kapasitas SDM BK Kabupaten/Kota

Keprihatinan Hetifah Sjaifudian terhadap bahasa daerah di Kaltim mendorongnya untuk menjadikan bahasa daerah dalam mata pelajaran di sekolah. (Istimewa)

Bahasa Daerah Kaltim Terancam Punah, Hetifah: Wajib Masuk Mata Pelajaran

Konferensi pers yang dilakukan Komisi 1 DPRD Kaltim berkaitan intervensi unsur pimpiman di DPRD Kaltim dalam penetapan anggota Komisioner KPID Kaltim terpili. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Orang “Titipan” Tak Jadi Komisioner KPID, Unsur Pimpinan DPRD Kaltim Disebut Lakukan Intervensi

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI RI Aji Mirni Mawarni. (Istimewa)

Kirim Pesan ke Wamen PUPR, Aji Mawar: Pembangunan Fly Over Muara Rapak Mendesak

Warga Muara Badak Kepergok Curi Kabel Tembaga Pertamina, Terancam 7 Tahun Tidur di Penjara

Warga Muara Badak Kepergok Curi Kabel Tembaga Pertamina, Terancam 7 Tahun Tidur di Penjara

Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji saat diwawancarai awak media terkait pengesahan RUU IKN - Akurasi.id

Wakil Ketua DPRD Kaltim Sebut Pengesahan RUU IKN Terburu-buru

- Advertisement -
Ad image
Related News
PPU Tertinggi Stunting
Humaniora

PPU Tertinggi Stunting di Kaltim, Babulu Tunjukkan Harapan

PLTSA Danantara
Humaniora

Sampah Jadi Listrik: Samarinda Siapkan PLTSA Didanai Lembaga Nasional Danantara

Mahulu
Humaniora

Hidup di Mahulu: Beras Tembus Rp1,2 Juta, Elpiji Rp400 Ribu, Jalan Tak Kunjung Selesai

Beras Oplosan
Humaniora

Isu Beras Oplosan Merebak, Pemkot Samarinda Tegaskan Belum Ada Temuan

Rudy Mas’ud
Humaniora

Rudy Mas’ud Minta Maaf ke Jurnalis, Janji Jaga Ruang Kebebasan Pers

  • Quick Links:
  • Pariwara
  • Diskominfo Kaltim
  • Humaniora
  • Kaltim
  • Headline
  • News
  • Diskominfo PPU
  • Samarinda
  • Isu Terkini
  • DPRD Samarinda
  • DPRD Samarinda
  • pemprov kaltim
  • PPU
  • Pemkab PPU
  • Kalimantan Timur
Kaltim Akurasi
Akurasi.id adalah tagline dari suku kata Aktual dan Menginspirasi. Dua kata itu dipilih bukan tanpa alasan. Kami menyadari perkembangan teknologi informasi memberi dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Khususnya, berbagai informasi yang disajikan media daring.

Tuntutan kecepatan informasi acap membuat pelaku media daring melupakan kedalaman dan ketajaman berita yang disajikan di publik. Tak pelak, informasi yang disuguhkan sangat dangkal. Seolah hanya memenuhi dahaga pembaca. Tidak menyajikan analisa dan intisari informasi.
  • Kategori Populer:
  • Pariwara
  • Diskominfo Kaltim
  • Humaniora
  • Kaltim
  • Headline
  • News
  • Diskominfo PPU
  • Samarinda
  • Isu Terkini
  • DPRD Samarinda
About Company
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
© Copyright Akurasi.id 2019 – 2025, All Rights Reserved